Atasi Kantong Jebol Habis Lebaran  

Reporter

Kamis, 30 Juni 2016 13:17 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan. Mommysdiary.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kantong jebol setelah Lebaran seperti menjadi wabah tahunan. Penyakit "tongpes" itu ada obatnya. Menurut Aakar Abyasa Fidzuno, perencana keuangan dari lembaga Zeus Consulting, keuangan kita bisa lebih stabil dengan mengantisipasi pengeluaran seputar hari raya.

"Kuncinya adalah kreativitas," katanya. Misalnya, mengganti "salam tempel" dengan komik atau buku yang harganya lebih terjangkau, memilih menu Idul Fitri yang lebih bersahabat di kantong, juga mengurangi pembelian baju baru, yang sebenarnya tidak perlu-perlu amat.

Sayangnya, jurus-jurus tersebut hanya bisa dilakukan jika kita mengambil langkah preventif dari jauh hari. Bagaimana jika sudah telanjur kena kanker alias kantong kering? Tidak ada kata terlambat. Berikut ini tip dari Aakar.

1. Lunasi utang
Menurut Aakar, utang adalah hal pertama yang mesti dibereskan setelah Lebaran. Jika masih ada cukup uang di tabungan, ada baiknya itu digunakan untuk membayar utang. "Kalau utang kartu kredit, mesti segera dilunasi semua. Tapi kalau utang ke teman atau keluarga, usahakan minta keringanan untuk bisa membayarnya bertahap agar kita juga bisa menyiapkan dana darurat," ujarnya.

Agar tak terjerat utang setelah Lebaran, Aakar menyarankan agar kita sejak awal bijak memakai tunjangan hari raya dan tabungan. Artinya, jangan sampai kita memaksakan diri membeli barang-barang baru dan hadiah Lebaran, tapi ujung-ujungnya keuangan kita amburadul. Selain karena bakal menyulitkan diri sendiri, boros menjelang Lebaran sama saja memberi contoh buruk kepada anak.

2. Siapkan dana darurat
Kalaupun kebutuhan Lebaran menggunung dan tak bisa dihindari, Anda bisa mengakalinya dengan memanfaatkan dana darurat. Karena Idul Fitri pasti berlangsung setiap tahun, ada baiknya Anda menyiapkan dana khusus untuk Lebaran berikutnya sejak sekarang. Anggarannya bisa dimasukkan ke pos dana darurat.

Untuk jumlahnya, Aakar mengatakan, bergantung pada gaji dan kebutuhan bulanan setiap orang. Dia mencontohkan, jika dalam sebulan gaji yang tersisa Rp 5 juta, sebagian di antaranya bisa dimasukkan ke pos dana darurat. "Jangan semuanya untuk bayar utang. Gunakan sebagian untuk dana darurat dan investasi," katanya.

3. Tabungan dan investasi
Menurut Aakar, anggaran untuk investasi dan tabungan mesti mulai dipikirkan jika urusan dana darurat dan utang sudah beres. Tujuannya agar kebutuhan jangka menengah maupun panjang non-Lebaran bisa aman. Jumlahnya, lagi-lagi, tergantung pemasukan dan kebutuhan tiap orang dan keluarga. "Saya lebih suka menata keuangan dengan sistem budget dibanding persentase, karena kebutuhan tiap orang berbeda," ujarnya.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Vlogger Dihujat Gara-gara Posting Tutorial Make-Up Lebaran
Yuk, Ajari Anak Mengelola Uang
Cara Bijak Menggunakan Uang THR
Tanpa Sadar, Anda Sendiri yang Bikin Kulit Menjadi Keriput

Berita terkait

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

3 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

8 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

9 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

10 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

10 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

16 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

16 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya