TEMPO.CO, Jakarta - Lebaran identik dengan aneka makanan yang siap disantap setelah sebulan berpuasa. Makanan berat, seperti ketupat dan opor ayam hingga kue-kue, akan disajikan di meja makan Anda saat Lebaran.
Bagi Anda yang sudah memiliki anak, sebaiknya lebih hati-hati saat membuatkan makanan bagi si kecil, terutama sajian kue-kue Lebaran. Anak-anak pasti menyukai kue-kue Lebaran yang manis dan berbentuk lucu. Namun banyak orang tua yang khawatir anak mereka menjadi sakit karena menyantap makanan yang terlalu manis.
Bagaimana menyiasati kue-kue Lebaran agar tetap aman dikonsumsi anak? Menurut Dewi Utari, fashion stylist yang sekarang menjadi pemilik usaha kue Delicakes, caranya tergolong mudah. “Biasanya aku sudah memaniskan di adonan kuenya. Jadi gulanya sedikit. Mainkan saja di kadar gulanya, seperti apa high and low gulanya,” kata Dewi Utari ketika ditemui dalam suatu acara awal Juni lalu.
Bagi Dewi Utari, menggunakan gula khusus justru membuat rasa makanan menjadi berbeda. “Waktu itu aku pernah juga pakai gula diabetes. Memang rasanya agak beda sih, which is agak kurang enak menurut aku. Jadi tetap pakai gula biasa, tapi dikurangin aja,” ujarnya.
Untuk makanan yang menggunakan bahan gula icing, Dewi Utari memilih memperbanyak margarin dibandingkan gula. “Biasanya kalau icing tuh gulanya banyak, terus margarinnya sedikit. Kalau ini aku ganti jadi margarinnya banyak, gulanya sedikit,” tuturnya.