TEMPO.CO, Jakarta - Lebaran sudah di depan mata. Bagi sebagian besar masyarakat, Lebaran identik dengan mudik alias pulang ke kampung halaman untuk bertemu dengan sanak saudara. Tak mengherankan bila banyak keluarga yang sudah mempersiapkan peristiwa tahunan ini sejak jauh hari.
Mulai persiapan jenis angkutan yang akan digunakan hingga barang-barang apa yang harus dibawa. Cukup merepotkan memang, terutama bagi mereka yang memiliki anak kecil.
Maklum, melakukan perjalanan panjang, apalagi hingga berjam-jam, bukan perkara mudah. Sudah sepatutnya, sebelum melakukan perjalanan, orang tua mempersiapkan dengan baik segala sesuatunya demi kenyamanan dan keamanan anaknya.
Bepergian bersama anak merupakan tantangan tersendiri karena berhubungan dengan kebutuhan anak sesuai dengan kematangan pertumbuhannya, apakah bayi, anak, atau remaja. Seperti yang diungkapkan Prof Dr Umar Fahmi Achmadi, MPH berbagai hal harus menjadi pertimbangan ketika melakukan perjalanan bersama anak.
"Misalnya, apa jenis kendaraan yang akan digunakan, berapa lama perjalanan yang dibutuhkan, serta berapa lama menginap di tempat tujuan," kata Umar. Lama waktu bepergian ini menentukan persiapan yang harus dilakukan, termasuk persiapan kondisi kesehatan.
Umar menjelaskan, faktor kesehatan tak bisa diabaikan, terutama apabila anak menderita penyakit kronis atau penyakit yang bisa kambuh kapan saja, seperti alergi, asma, dan diabetes melitus. "Bagi mereka, obat-obatan yang biasa diminum tak boleh ketinggalan" katanya.
Selain itu, jika Anda berencana menginap dalam waktu lama, ada baiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter keluarga. Kalau perlu, mintalah surat pengantar untuk dokter setempat apabila di tempat tujuan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut Prof dr Y. Kisyanto, meskipun anak tergolong sehat, bukan berarti Anda tak perlu membawa obat-obatan. "Sediakan obat-obatan sederhana yang kerap dibutuhkan, seperti obat diare, panas, termasuk antimabuk," tuturnya. Namun demikian, obat antimabuk hanya boleh diberikan kepada anak dengan usia lebih dari dua tahun dan diminum satu jam sebelum berangkat.
Anak yang menderita mabuk perjalanan merupakan hal yang harus mendapat perhatian dari orang tua. Bila bepergian dengan kendaraan, perasaan mual akibat guncangan kendaraan ini dapat dikurangi. Caranya mudah. Tempatkan si buah hati di kursi depan atau dekat jendela.
Selain itu, agar tidak mudah mabuk, hindari makanan yang mengenyangkan sebelum berangkat. Masih ada satu hal lagi yang bisa menjadi pertimbangan. Bagi anak yang gampang mabuk, bepergian pada malam hari ternyata lebih menyenangkan.
Usahakan agar pola tidur anak tidak terganggu. Lebih baik memulai perjalanan sebelum waktu tidur mereka sehingga anak dapat beristirahat selama perjalanan. Perjalanan panjang akan terasa melelahkan dengan anak yang kecapekan dan rewel karena kurang tidur.
Di samping kesehatan, Kisyanto menjelaskan, faktor keamanan perlu diperhatikan. Jika Anda memilih menggunakan pesawat terbang, misalnya, bayi berumur kurang dari 14 hari tidak diperkenankan. Memangku anak atau menggendongnya sambil duduk dengan menggunakan sabuk pengaman yang sama dengan orang tuanya sangat tidak aman, terutama bila terjadi turbulensi, pendaratan darurat, atau terjadi kecelakaan.
Untuk anak yang sangat aktif, pasanglah papan nama di bagian dadanya atau pakaikan gelang yang bertuliskan alamat dan nomor telepon. Upaya ini untuk mengantisipasi bila anak terpisah dari orang tuanya.
KORAN TEMPO
Berita lainnya:
Jangan Menahan Pipis Kala Mudik
7 Sifat Wanita yang Sangat Didambakan Pria
Berencana Mudik dengan Mobil, Perhatikan Tips Berikut
Berita terkait
Lebaran, Borobudur Targetkan 316.792 Pengunjung
21 Juni 2017
"Target jumlah pengunjung selama masa libur Lebaran tersebut naik sekitar delapan persen dari tahun lalu,"
Baca SelengkapnyaTren Bingkisan Lebaran Tanda Silaturahmi
2 Juni 2017
Isi parsel mulai dari makanan, peralatan sholat, hingga peralatan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBI Aceh Siapkan Rp 3 Triliun Uang Pecahan untuk Lebaran
31 Mei 2017
Terjadi peningkatan antara 10 persen-15 persen, bila dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya Rp 2,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPenukaran Uang Lebaran, BI Banten Siapkan Uang Rp 2 Triliun
30 Mei 2017
BI Wilayah Banten akan mengelola sendiri proses penukaran uang kertas untuk Lebaran tahun ini.
Baca Selengkapnya9 Langkah Penyesuaian Ini Membuat Anda Siap Beribadah Puasa
5 Mei 2017
Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Lantas apa saja yang perlu kita persiapkan, agar tubuh siap menjalankan puasa?
Baca SelengkapnyaPemudik Diminta Tak Tergantung Jalan Tol Pantura
4 Mei 2017
Arus mudik Lebaran tahun ini lebih leluasa bagi masyarakat
karena jalur selatan maupun utara dipastikan siap.
Persiapan Lebaran 2017, Jokowi Mulai Gelar Rapat Terbatas
3 April 2017
Ada tiga hal yang menjadi sorotan presiden, yaitu pangan, transportasi, dan keamanan.
Baca SelengkapnyaMenteri Enggartiasto Kendalikan Harga Sembako di Ritel Modern
3 April 2017
Kementerian Perdagangan saat ini telah bekerjasama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk mengendalikan harga pangan pokok.
Baca SelengkapnyaTradisi Lebaran Ketupat di Pantai Sanur Berlangsung Meriah
13 Juli 2016
Ribuan warga Kampung Jawa, Denpasar merayakan Lebaran Ketupat di Pantai Sanur, Rabu sore, 13 Juli 2016.
Baca SelengkapnyaPawai Dokar Hias dan Lebaran Ketupat di Bangkalan
13 Juli 2016
Setiap tahun, tepat hari ke-7 lebaran Idul Fitri, warga di tiga desa: Jaddih, Parseh dan Bilaporah kompak menggelar pawai dokar hias keliling desa.
Baca Selengkapnya