TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Internasional Bintaro, Badar T. Johan mengatakan jangan menahan buang air kecil, khususnya bagi perempuan, saat perjalanan mudik. "Kebiasaan itu bisa memicu terjadinya infeksi saluran kemih," kata Badar.
Ia merasa perlu menyampaikan hal itu karena berkaitan dengan tradisi mudik Lebaran yang kian dekat. Dalam perjalanan seperti ini, kaum Hawa kerap menahan pipis dengan berbagai alasan, termasuk susahnya mencari toilet umum. "Kalau laki-laki masih gampang. Bila kebelet pipis bisa di balik tembok atau di balik pohon," ujar Badar.
Ia menambahkan, 90 persen pasien infeksi saluran kemih yang datang kepadanya adalah perempuan yang terdeteksi menahan kencing dalam waktu yang lama. Menurut Badar, pipis akan membersihkan kandung kencing dari bakteri-bakteri yang berkembang di air kencing.
Bila upaya pembersihan itu ditunda-tunda, sama artinya dengan memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Celakanya, tanpa disadari, bakteri-bakteri itu berpotensi naik ke saluran kemih sehingga memicu terjadinya infeksi saluran kemih.
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh mikroorganisme patogenik, umumnya adalah bakteri atau kuman parasit. Selain muncul karena kebiasaan menahan pipis, Badar mengingatkan, bakteri jahat penyebab penyakit ini bisa ditemukan di toilet umum yang tak terjaga kebersihannya, terutama pada air untuk membilas. Paparan bakteri terjadi saat pembilasan sehabis buang air kecil.
"Perempuan mudah sekali terpapar karena uretra atau saluran kemihnya pendek, lurus, dan lebar," ujar Badar. Adapun, pada laki-laki, infeksi saluran kemih jarang terjadi karena saluran kemihnya panjang, berkelok-kelok, dan sempit.
Dengan anatomi saluran kemih perempuan yang seperti itu, bakteri mudah sekali naik ke saluran kemih saat proses pembilas atau membasuh setelah pipis. Apalagi membasuhnya salah, yakni dari belakang ke depan, maka bakteri dari anus akan masuk ke vagina dan naik ke uretra.
Karena itu, bila saat mudik tidak tersedia toilet umum dengan air basuhan yang bersih, tak ada salahnya menggunakan tisu basah yang mengandung antiseptik. Namun, Badar menegaskan, penggunaan tisu basah ini hanya untuk pertolongan pertama dan tidak boleh dijadikan suatu kebiasaan. Sebab, pemakaian tisu basah terlalu sering dapat mematikan kuman-kuman baik di vagina.
Bila vagina terlalu bersih, tempat paling pribadi itu justru akan menjadi media tempat tumbuhnya jamur. "Bila bakteri baik mati semua, maka tidak ada yang mengontrol pertumbuhan jamur," katanya.
Infeksi saluran kemih ditandai dengan sejumlah gejala, seperti rasa anyang-anyangan (seperti ingin pipis, tapi tidak bisa), perih, panas, buang air kecil yang tidak tuntas, dan buang air kecil berdarah. Dalam kondisi lebih parah, bakteri yang ada dalam saluran kemih naik ke ginjal dan menyebabkan peradangan ginjal. "Bila terkena radang ginjal, seseorang biasanya akan mengalami demam dan menggigil," ujar Badar.
Pengobatan infeksi saluran kemih dilakukan dengan pemberian antibiotik dosis rendah. Namun ada beberapa pasien yang terkadang tidak cocok dengan antibiotik tertentu sehingga perlu ada pantauan perkembangan dan mutasi bakteri. Bila sudah ditemukan, biasanya dokter memberikan antibiotik sesuai dengan dosis yang dapat mengalahkan si bakteri.
Menurut Ahli Mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dokter Fera Ibrahim, bakteri yang menyerang saluran kemih dapat dibasmi di luar tubuh dengan menggunakan sabun. Bakteri-bakteri patogen yang berkembang dan bermutasi di kulit sehingga masuk ke saluran kemih biasanya berjenis Staphylococcus. Sedangkan yang berkembang biak di air dan tidak disadari keberadaannya saat membasuh adalah Escherichia Coli.
"Sembilan puluh persen bakteri yang berkembang biak dan mencemari air di toilet umum adalah Escherichia Coli," kata Fera pada kesempatan yang sama. Selain menyebabkan infeksi saluran kemih, bakteri patogen yang bersifat parasit ini dapat menyebabkan diare.
KORAN TEMPO
Berita lainnya:
3 Mitos Seputar Keguguran
Bukan Virus, Ternyata Ini Penyebab Terbesar Sakit Perut
Menghitung Kalori yang Dibakar Saat Membersihkan Rumah
Berita terkait
Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017
24 April 2017
Warga Muhammadiyah dan umat Islam se-Indonesia, kata dia, akan memulai salat tarawih pada Jumat malam 26 Mei 2017 mendatang.
Baca SelengkapnyaGubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan
11 April 2017
Gubernur DKI menjelaskan, pasokan beras, telor, minyak, daging, dan cabai aman menjelang Ramadan.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei
16 Maret 2017
Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1438 Hijriah/2017 Masehi jatuh pada 27 Mei.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen
21 Juli 2016
Momentum Ramadan berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Group Balikpapan, tercatat penyaluran pinjaman meningkat 20% dibanding.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat
13 Juli 2016
Ini merupakan perayaan kultural masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaBolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi
13 Juli 2016
Sebelum menjatuhkan sanksi tegas, Badan Kepegawaian Riau bakal melakukan verifikasi terlebih dulu.
Baca SelengkapnyaJumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015
12 Juli 2016
Jumlah kursi mencakup kereta reguler, kereta tambahan, dan kereta yang disediakan dalam kondisi fluktuatif.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon
11 Juli 2016
Hotel-hotel di Bandung tak terisi penuh selama libur lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaMacet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!
11 Juli 2016
Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, laut, kereta api, serta angkutan umum jalan raya.
Baca SelengkapnyaSeusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru
11 Juli 2016
Depok menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke kota tersebut.
Baca Selengkapnya