TEMPO.CO, Jakarta - Penderita diabetes tipe 2 dengan kadar trigliserida yang tinggi sebenarnya bukanlah hal yang mengejutkan. Sekitar 80 persen penderita diabetes berjuang melawan tingginya trigliserida.
Meningkatnya kadar trigliserida dalam tubuh adalah bagian dari sindrom metabolisme. Komponen lain dari sindrom tersebut adalah kadar gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol baik (HDL) rendah, dan lemak perut yang berlebih.
Trigliserida adalah molekul yang berperan paling besar dalam pembentukan lemak tubuh dan lemak yang didapat dari makanan. Seperti juga kolesterol, trigliserida adalah lipid yang terdapat dalam darah.
Kadar normal trigliserida adalah 150 mg/dL. Jumlah yang masih bisa ditoleransi adalah 150-199 mg/dL. Bila berada dalam angka 200-499 mg/dL, trigliserida sudah dianggap tinggi, dan di atas 500 mg/dL sudah terlalu tinggi.
Kadar trigliserida yang tinggi bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan kerusakan saraf. Lalu, apa saja penyebab tingginya kadar trigliserida penyebab diabetes tipe 2?
1. Diabetes tipe 2 yang jarang dikontrol.
2. Mengkonsumsi kalori lebih banyak daripada yang bisa dibakar tubuh.
3. Asupan karbohidrat yang tinggi, sehingga menghasilkan glukosa yang tinggi pula.
4. Obesitas, memang tak ada pengaruh langsung tapi merupakan salah satu faktor terbentuknya trigliserida.
5. Kebal terhadap insulin, yang mengakibatkan kadar insulin dan glukosa sama-sama naik dan bisa menyebabkan diabetes.
6. Gagal ginjal yang menyebabkan turunnya kontrol terhadap lemak dalam darah dan berakibat naiknya kadar trigliserida.
7. Keturunan, kadar trigliserida tinggi sudah ada dalam sejarah keluarga.
8. Obat-obatan, beberapa obat seperti pil KB, estrogen, steroid, dan retinoid bisa meningkatkan kadar trigliserida.
9. Makanan, seperti gula, alkohol, atau mengandung lemak tinggi, juga menjadi pemicu naiknya trigliserida dalam darah.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
