TEMPO.CO, Bandung - Berbukalah dengan yang manis. Slogan itu sering kita dengar saat menjelang berbuka puasa. Tubuh memang membutuhkan makanan dan minuman manis setelah mengalami kekosongan selama lebih dari 10 jam. Kudapan berbuka puasa yang lazim disantap di antaranya kolak, kue lumpur, bubur candil, atau lontong. Namun para mahasiswa di Bandung yang bosan dengan menu berbuka puasa itu, kini memilih alternatif lain, yakni kue cubit.
Kue mungil yang tampil dengan variasi bentuk dan rasa ini selalu menjadi incaran para mahasiswa yang sedang berburu takjil. Meski bentuknya kecil, seporsi kue cubit dianggap cukup mengenyangkan dan bisa dinikmati bersama dengan teman.
Seorang penjual kue cubit yang lapaknya selalu ramai pembeli adalah Aceng. Dia berjualan di sekitar Jalan Cisangkuy. Karena itulah para pembeli menyebutnya kue cubit Cisangkuy. Aceng mengatakan, selepas Asar hingga buka puasa, lapaknya selalu ramai pengunjung. “Ada yang membeli langsung, ada juga yang pesan,” katanya, Kamis, 9 Juni 2016.
Aceng menjual kue cubit dengan rasa original dan teh hijau (green tea). Dia membebaskan para pembeli memilih topping sesuai selera, seperti cokelat, oreo, keju, ovaltine, dan lain-lain. “Dulu kue cubit kan rasanya biasa saja, hanya manis. Sekarang macam-macam,” ujarnya.
Aceng mengatakan pernah ada kue cubit dengan rasa yang lebih update, disesuaikan dengan rasa cake yang sedang naik daun, semisal kue cubit red velvet, kue cubit taro, dan kue cubit blackforest. Namun, menurut dia, pembeli kembali ke selera asal dengan memilih kue cubit rasa original ditambah dengan topping sesuai dengan selera.
Kue dengan campuran sederhana, seperti terigu, gula pasir, kuning telur, dan garam ini cukup mudah dibuat sendiri. Jika ingin mendapat rasa green tea, misalnya, cukup ditambahkan perasa makanan pada adonan yang sudah siap dipanggang.
Aceng juga membagi tip agar adonan kue cubit menjadi lembut dan bertekstur kenyal.
“Adonan kue cubit tidak pakai pengembang. Jadi, supaya kue mekar saat dipanggang, diamkan dulu adonan sekitar 5 sampai 6 jam,” ujarnya. Membakar kue cubit dengan arang, menurut Aceng, memberikan tingkat kematangan dan hasil yang lebih bagus.
Dalam sehari, Aceng bisa menjual 2-3 kilogram adonan kue cubit. Pada akhir pekan, olahan adonannya dia tambah menjadi 5 kilogram karena peminatnya juga membludak. Mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Bandung memburu kue cubit buatan Aceng. Salah satunya Vanessa Tri. “Kue ini cocok buat buka puasa bareng teman-teman di kos,” ujarnya. “Harganya juga murah, satu porsi hanya Rp 10-15 ribu.”
DWI RENJANI
Berita lainnya:
Wanita Lebih Rentan terhadap 5 Masalah Mental Ini
Waspadai Kosmetik yang Menurunkan Kesuburan Wanita
Cara Membuat Masker Pisang Pencegah Keriput
Berita terkait
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan
2 hari lalu
Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru
Baca SelengkapnyaSolo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!
5 hari lalu
Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024
Baca SelengkapnyaDatang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini
14 hari lalu
Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura
16 hari lalu
Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.
Baca SelengkapnyaJadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati
17 hari lalu
Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSinggah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini
17 hari lalu
Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.
Baca SelengkapnyaResep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli
20 hari lalu
Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.
Baca Selengkapnya5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India
22 hari lalu
Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri
Baca SelengkapnyaTren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal
30 hari lalu
Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.
Baca SelengkapnyaKonten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI
32 hari lalu
Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.
Baca Selengkapnya