Buka Puasa dengan Variasi Kue Imut dan Manis  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 16 Juni 2016 17:00 WIB

Ilustrasi kue Cubit. TEMPO/Dwi Reinjani

TEMPO.CO, Bandung - Berbukalah dengan yang manis. Slogan itu sering kita dengar saat menjelang berbuka puasa. Tubuh memang membutuhkan makanan dan minuman manis setelah mengalami kekosongan selama lebih dari 10 jam. Kudapan berbuka puasa yang lazim disantap di antaranya kolak, kue lumpur, bubur candil, atau lontong. Namun para mahasiswa di Bandung yang bosan dengan menu berbuka puasa itu, kini memilih alternatif lain, yakni kue cubit.

Kue mungil yang tampil dengan variasi bentuk dan rasa ini selalu menjadi incaran para mahasiswa yang sedang berburu takjil. Meski bentuknya kecil, seporsi kue cubit dianggap cukup mengenyangkan dan bisa dinikmati bersama dengan teman.

Seorang penjual kue cubit yang lapaknya selalu ramai pembeli adalah Aceng. Dia berjualan di sekitar Jalan Cisangkuy. Karena itulah para pembeli menyebutnya kue cubit Cisangkuy. Aceng mengatakan, selepas Asar hingga buka puasa, lapaknya selalu ramai pengunjung. “Ada yang membeli langsung, ada juga yang pesan,” katanya, Kamis, 9 Juni 2016.

Aceng menjual kue cubit dengan rasa original dan teh hijau (green tea). Dia membebaskan para pembeli memilih topping sesuai selera, seperti cokelat, oreo, keju, ovaltine, dan lain-lain. “Dulu kue cubit kan rasanya biasa saja, hanya manis. Sekarang macam-macam,” ujarnya.

Aceng mengatakan pernah ada kue cubit dengan rasa yang lebih update, disesuaikan dengan rasa cake yang sedang naik daun, semisal kue cubit red velvet, kue cubit taro, dan kue cubit blackforest. Namun, menurut dia, pembeli kembali ke selera asal dengan memilih kue cubit rasa original ditambah dengan topping sesuai dengan selera.

Kue dengan campuran sederhana, seperti terigu, gula pasir, kuning telur, dan garam ini cukup mudah dibuat sendiri. Jika ingin mendapat rasa green tea, misalnya, cukup ditambahkan perasa makanan pada adonan yang sudah siap dipanggang.

Aceng juga membagi tip agar adonan kue cubit menjadi lembut dan bertekstur kenyal.
“Adonan kue cubit tidak pakai pengembang. Jadi, supaya kue mekar saat dipanggang, diamkan dulu adonan sekitar 5 sampai 6 jam,” ujarnya. Membakar kue cubit dengan arang, menurut Aceng, memberikan tingkat kematangan dan hasil yang lebih bagus.

Dalam sehari, Aceng bisa menjual 2-3 kilogram adonan kue cubit. Pada akhir pekan, olahan adonannya dia tambah menjadi 5 kilogram karena peminatnya juga membludak. Mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Bandung memburu kue cubit buatan Aceng. Salah satunya Vanessa Tri. “Kue ini cocok buat buka puasa bareng teman-teman di kos,” ujarnya. “Harganya juga murah, satu porsi hanya Rp 10-15 ribu.”

DWI RENJANI

Berita lainnya:
Wanita Lebih Rentan terhadap 5 Masalah Mental Ini
Waspadai Kosmetik yang Menurunkan Kesuburan Wanita
Cara Membuat Masker Pisang Pencegah Keriput

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

2 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

5 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

16 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

17 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

20 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

22 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

30 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

32 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya