Sedih? Menangislah Sepuasnya, Lepaskan Semua  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Kamis, 16 Juni 2016 14:09 WIB

REUTERS/Ricardo Moraes

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan tahan tangis Anda. Menurut Ad Vingerhoets, profesor psikologi klinis di Tilburg University di Belanda yang mempelajari tentang tangis, menangis memiliki banyak manfaat bagi kesehatan psikis kita.

Air mata, kata dia, dapat merangsang pelepasan bahan kimia otak, seperti oksitosin dan opioid endogen, opioid alami yang diproduksi tubuh kita. "Dalam kaitan ini, menangis memiliki efek positif pada persepsi nyeri dan toleransi rasa sakit," katanya. Ibarat perisai, menangis bisa membantu mengusir rasa sakit dan sedih.

Vingerhoets mengatakan menangis juga merangsang parasympathetic nervous system (PN) Anda. PN memainkan peran besar dalam pemulihan dan relaksasi. Namun manfaat menangis untuk suasana hati tidak selalu datang segera.

Sebuah studi baru menemukan orang-orang yang menangis saat menonton film yang supersedih awalnya merasa mood mereka lebih buruk. Namun, 90 menit setelah menangis, mood mereka tidak hanya bangkit kembali, tapi bahkan melebihi dari sebelum menonton film.

Meski menangis kerap dianggap sebagai titik nadir keadaan emosi seseorang, kata Vingerhoets, setelah menangis seseorang akan merasa lebih baik dalam waktu singkat. "Menangis adalah cara yang sehat untuk melepaskan emosi yang terpendam dan mendorong diri menjadi lebih bahagia," katanya.

Namun, ia mengingatkan, bagaimana perasaan seseorang setelah menangis sangat bergantung pada banyak hal antara lain faktor sosial dan budaya. "Jika budaya di tempat Anda tinggal beranggapan bahwa menangis adalah hal memalukan atau tanda kelemahan, hal itu akan mengubah apa yang Anda rasakan setelah menangis," katanya.

Vingerhoets menyebut, ada dua hipotesis utama terkait tangisan. Pertama, menangis membantu Anda pulih setelah secara emosional Anda merasa tertekan atau kewalahan. Hipotesis kedua, air mata merupakan sinyal penting kepada orang lain. "Air mata menyampaikan pesan ketidakberdayaan dan untuk memperoleh bantuan atau menghentikan perilaku agresif orang lain," katanya. Ia mengatakan menangis mungkin juga menjadi cara untuk mengingatkan orang lain "bahwa sesuatu yang penting tengah dipertaruhkan".

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa menangis dapat "menular"; seseorang akan lebih mudah meneteskan air mata jika orang di sekitarnya juga menangis. Selain itu, menangis bersama akan membentuk ikatan emosional menjadi lebih dekat. Di Jepang, ada bentuk terapi baru di mana orang berkumpul untuk menonton video klip sedih dan menangis bersama-sama.

INDAH P | HEALTH

Berita lainnya:
Wanita Lebih Rentan terhadap 5 Masalah Mental Ini
Betulan Cinta atau Sekadar Menjalani Hubungan?
Hati-hati, Enam Makanan Ini Bisa Mengganggu Fungsi Otak

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

20 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya