Resep Rahasia Kambing Bakar Cairo

Reporter

Selasa, 14 Juni 2016 14:30 WIB

TEMPO/Sorta Tobing

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pencinta daging kambing dan masakan Timur Tengah, Restoran Kambing Bakar Cairo di Jalan Sungai Sambas III, kawasan Barito, Jakarta Selatan, ini menarik untuk dicoba.

Di bulan Ramadan, mendekati pukul 18.00 WIB, pelayan mulai menyediakan dua buah kurma dan minuman yang telah dipesan. Sambal kecap dan lalapan untuk dinikmati bersama daging kambing tidak lama kemudian pun datang. Dan tepat pukul 18.00, daging kambing datang. Daging bagian paha tanpa lemak seberat 250 gram seharga Rp 37 ribu.

Ada beberapa pilihan potongan dan berat. Kalau ingin daging empuk dengan sumsum, cobalah bagian punggung. Tapi kalau mau bebas lemak, cukup bagian paha. Soal berat daging, ada tiga pilihan. Untuk satu orang cukuplah yang 250 gram, bagi yang doyan makan boleh pesan yang 300 gram seharga Rp 52 ribu, dan kalau makan berdua, ambil yang 500 gram dengan harga Rp 74 ribu.

Daging disajikan di atas piring panas. Penampilannya sangat sederhana. Hanya terlihat seonggok daging panggang yang warnanya mengkilap karena minyak. Beberapa sudut hitam kecokelatan. Keistimewaannya baru terlihat saat kita menusukkan garpu ke atasnya. Daging langsung terbelah dengan mudah.

Rasanya asin dan gurih. Seorang pelayan menyarankan agar mencocolnya dengan lada, tumbukan cabai, dan kecap manis yang tersedia di piring berbeda. Paduan ketiga bumbu ini memang membuat rasa lemak daging hilang, berganti manis dan pedas. Nasi menjadi penyeimbang rasa antara asin dan manis tersebut. “Daging kambing di sini diolah ala Mesir,” kata Indra, penjaga kasir di restoran itu.

Pemiliknya adalah keturunan tanah para Firaun yang sudah lama bermukim di Indonesia. Untuk mendapat daging empuk dan tidak berbau amis, dibutuhkan waktu yang lama. Pertama, daging diolah selama tiga jam dengan rempah-rempah, seperti jahe dan merica. Kalau pesanan datang, proses pembakarannya membutuhkan waktu 20 menit.

Selain cara memasak yang khas, pemilihan dagingnya sangat spesifik. Hanya kambing berusia 3-4 bulan yang mereka masak. Pada usia tersebut, kambing muda belum memiliki banyak lemak. Tapi teknik pengolahan ini sebenarnya tidak seratus persen asli Mesir. Justru makanan di sana yang khas adalah sayur-sayuran dan kacang-kacangan. Air Sungai Nil menyuburkan hampir separuh tanah permukiman di negara itu.

Cara mereka memasak makanannya pun sangat sederhana. Bumbu utamanya ada dua, yakni minyak (biasanya minyak zaitun) dan garam. Daging kambing, sapi, dan unggas jarang terlihat di jalanan ibu kota Kairo. Lebih banyak warung khusus sarapan alias foule wa falafel yang menyediakan bubur kacang merah, perkedel kacang, dan terung goreng.

Kalau ingin yang sedikit berdaging, di Mesir lebih banyak disediakan makanan laut. Ada juga kebab yang lumayan terkenal di sana dengan pilihan daging sapi. Daging kambing bakar justru lebih banyak di sekitar Teluk.

Penampakan tongseng tidak berbeda dengan tongseng yang biasa dijual di Jakarta. Ada potongan daging kambing kecil-kecil, kol, dan tomat. Namun, ketika mencium aromanya, bau pala sangat kuat. Kuahnya juga sangat kental. Jadi tongseng itu lebih mirip kari ala India.

Ketika mencicipi kuahnya, memang rasa pala yang muncul pertama. Kemudian, berganti dengan pedas merica. Panas langsung terasa dari mulut sampai dada. Daging kambingnya yang juga empuk membuat semua campuran tongseng sangat nikmat.


KORAN TEMPO

Berita terkait

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

30 hari lalu

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.

Baca Selengkapnya

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.

Baca Selengkapnya

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.

Baca Selengkapnya

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.

Baca Selengkapnya

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.

Baca Selengkapnya

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.

Baca Selengkapnya

Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

21 April 2018

Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.

Baca Selengkapnya