TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes sering disebut pembunuh secara diam-diam karena banyak orang yang tidak memperhatikan gejalanya. Para penderita diabetes tak bisa menggunakan hormon insulin secara normal.
Insulin dibutuhkan untuk mengubah gula dalam darah menjadi energi. Ketika insulin tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kadar gula terus menumpuk dalam darah dan bukan digunakan oleh sel-sel untuk diubah menjadi tenaga.
Gejala-gejala awal diabetes seperti hantu yang tidak terlihat. Bila kita tidak peduli pada tanda-tanda tersebut, selama bertahun-tahun ke depan kita juga tak akan pernah tahu bahwa ada sesuatu dalam tubuh yang tidak bekerja sesuai dengan fungsinya.
Waspadalah pada tanda-tanda berikut ini, perhatikan bila ada perubahan secara bertahap. Bila merasa ada sesuatu yang tak beres, segera hubungi dokter dan minta dites gula darah. Makin lama kita hidup tanpa peduli pada penyakit yang mungkin kita alami, makin besar risiko terhadap penyakit jantung, ginjal, amputasi, kebutaan, dan berbagai komplikasi serius lain, yang mungkin kita hadapi.
Perhatikan tanda-tanda berikut ini karena bukan tak mungkin menjadi sinyal awal diabetes.
1. Selalu haus dan sering buang air kecil Orang yang sehat biasanya buang air kecil empat sampai tujuh kali sehari. Tubuh menyerap glukosa dan mengalirkannya ke ginjal. Bila mengidap diabetes, kadar gula dalam darah naik dan tubuh kewalahan mengatasinya. Akibatnya, tubuh membuang kelebihan glukosa lewat urine yang lebih banyak.
2. Sering lapar Bila kadar gula darah tinggi, tubuh akan bekerja lebih keras untuk mengatur glukosa. Kalau kita makan sesuatu yang mengandung karbohidrat tinggi, tubuh akan memproduksi lebih banyak insulin sementara kadar glukosa menurun drastis. Akibatnya, tubuh akan merasa lemas dan lapar.
3. Berat badan turun Tidak semua orang yang berat badannya turun berarti lebih langsing dan sehat. Kelebihan berat badan memang bisa berisiko diabetes, tapi berat badan yang menurun drastis juga tak boleh dianggap sepele.
Kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan berat badan terjun bebas, sekitar 5-10 kilogram dalam dua sampai tiga bulan. Penyebabnya adalah insulin yang tidak bekerja semestinya sehingga glukosa tak bisa mengalir ke sel-sel dan diubah menjadi tenaga. Akibatnya, tubuh yang kelaparan akan mulai menggerogoti protein dari otot untuk dijadikan tenaga.
4. Mati rasa Kadar gula darah yang terlalu tinggi juga bisa menyebabkan kerusakan sel. Kondisi ini disebut diabetic neuropathy. Tak semua penderita diabetes mengalami hal ini. Namun mereka yang mengalaminya biasanya menderita mati rasa, terutama pada kaki.
5. Pandangan buram Pandangan buram biasanya terjadi pada penderita diabetes tipe 2. Lensa mata tidak rusak, tapi saraf-sarafnya harus bekerja lebih keras agar bisa fokus melihat, terutama karena kadar gula darah naik drastis sedangkan saraf mata tak bisa cepat beradaptasi.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
7 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.