Yoga Anti-gravitasi, Seperti Apa Gerakannya?

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 11 Juni 2016 11:05 WIB

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com

TEMPO.CO, Bandung - Di antara berbagai olah raga yang atraktif, yoga bisa menjadi salah satu pilihan olah tubuh santai namun tetap membuat badan sehat. Dengan beragam gerakan yang dinamis, yoga kerap menjadi pilihan banyak orang, terutama kaum hawa.

Salah satu gerakan yoga yang bisa dipraktikkan adalah yoga anti-gravitasi. Gerakannya unik, dinamis, dan dibawakan dengan menyenangkan. Gerakan yoga yang dikembangkan oleh Christopher Harrison, ini menggunakan hammock atau tempat tidur gantung sebagai medianya, sementara pada umumnya yoga menggunakan matras.

Hammock atau buaian membuat tubuh lebih lentur. Gerakannya membuat badan berada dalam posisi terbalik, kepala di bawah, dan kaki di atas. “Posisi ini akan membantu melancarkan peredaran darah dan meingkatkan metabolisme tubuh," ujar instruktur sekaligus General Manager Svarga e-motion sanctuary, Abigail Anka Widjaya. "Gerakan ini juga membuat seseorang yang melakukannya terlihat awet muda."

Idealnya, gerakan yoga ini dilakukan seminggu dua kali dengan durasi satu jam. Melakukan olah raga lebih dari satu jam akan membuat konsentrasi seseorang menurun. Hal ini dikhawatirkan membuat orang tersebut melakukan gerakan yang tidak sesuai sehingga mengakibatkan cidera otot.

"Terlebih, gerakan yoga anti-gravity memiliki gerakan dasar yang harus dilakukan sebagai pemanasan dan menjadi pakem dari jenis yoga yang satu ini," ujar Abigail. Gerakan yang menjadi pakem itu seperti, cara berpegangan.

Posisi tangan dan tubuh terhadap hammock harus sesuai aturan. Benar tidaknya cara berpegangan ini akan berpengaruh terhadap kekuatan gerakan. Dalam waktu satu jam berlatih, seseorang sudah mendapatkan gerakan yoga mulai dari pemanasan, gerakan inti, hingga santai.

Yoga anti-gravitasi sangat dianjurkan untuk mereka yang ingin memperkuat otot kaki, otot tangan, otot punggung dan bagian tubuh lain yang gerakannya tidak seimbang. Kecenderungan seseorang dalam melakukan aktivitas menggunakan satu bagian tubuh saja membuat seseorang bergerak tidak seimbang. Misalnya, terlalu sering menggunakan tangan kanan, ataupun cara berjalan yang diseret.

Sebelum melakukan yoga anti-gravitasi, seseorang tidak mengonsumsi makanan berat. Makanlah makanan ringan dan tidak berlebihan karena gerakan yang akrobatik dikhawatirkan membuat perut yang penuh dengan makanan menjadi tidak nyaman.

Tapi jangan bayang dengan berolah raga bisa membuat seseorang langsung langsing. "Langsing itu bonus jika kita sehat karena berolahraga," kata Abigail. "Kalau ingin langsing, jaga pola makan."

DWI RENJANI

Berita lainnya:
Ayo Makan Kacang-kacangan Biar Panjang Umur
Lelah dengan Serangan Migrain, Cobalah 7 Tip Berikut Ini
8 Hal yang Bikin Pria Memperhatikan Bibir Wanita Saat Bicara

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

15 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

23 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya