Logika Puasa, Berat Badan Turun, dan Massa Otot  

Reporter

Rabu, 8 Juni 2016 15:15 WIB

Ilustrasi anak kecil berpuasa. parenthub.com.au

TEMPO.CO, Jakarta - Berpuasa pada bulan Ramadan sangat baik untuk kesehatan bila dilakukan dengan benar. Ketika tubuh kekurangan makanan, maka yang dilakukannya adalah membakar lemak untuk diubah menjadi energi dan berujung pada turunnya berat badan.

Namun, bila berpuasa terlalu lama, tubuh mulai menggerogoti protein pada otot untuk menjadikannya tenaga. Hal itu tidak baik buat kesehatan. Menurut Dr Razeen Mahroof dari Universitas Oxford, Inggris, ada kaitan yang kuat antara diet dan kesehatan.

"Ramadan tak selalu hanya dianggap sebagai kesempatan untuk menurunkan berat badan karena aspek spiritual secara umum lebih ditekankan daripada aspek kesehatan. Namun bulan ini juga menjadi kesempatan besar untuk merasakan manfaatnya bagi kesehatan," ujar Mahroof seperti dilansir Ramadan.co.uk.

Perubahan yang terjadi pada tubuh selama berpuasa bergantung pada lamanya berpuasa secara kontinu. Tubuh siap berpuasa selama delapan jam sejak makanan terakhir masuk, ketika usus selesai menyerap nutrien dari makanan.

Dalam keadaan normal, glukosa yang tersimpan dalam lever dan otot menjadi sumber energi utama. Selama berpuasa, simpanan glukosa inilah yang paling dulu dipakai untuk menyediakan tenaga. Setelah beberapa jam puasa berjalan dan glukosa habis, giliran lemak yang menjadi sumber energi.

Seiring berjalannya hari dan minggu, berikutnya giliran protein yang dijadikan sumber energi. Bila keadaan seperti itu berlangsung untuk waktu yang sangat lama, tentu saja tak baik buat kesehatan. Protein dalam otot terus terkuras untuk dijadikan energi sehingga mengakibatkan orang yang menjalaninya terlihat kurus dan lemah.

Namun keadaan seperti itu tidak terjadi selama Ramadan karena puasa hanya berlangsung harian dan orang yang menjalaninya akan berbuka setelah waktunya, bukan berpuasa secara terus-menerus tanpa kenal waktu.

Puasa Ramadan hanya berlangsung dari fajar sampai petang, sehingga energi tubuh yang hilang bisa digantikan lewat makanan saat sahur dan berbuka. Puasa Ramadan hanya menyedot glukosa dan lemak untuk dijadikan tenaga, tak sampai menguras protein di otot.

Menurut Dr Mahroof, penggunaan lemak untuk dijadikan energi berefek pada berkurangnya berat badan, menjaga otot, dan menurunkan kadar kolesterol. Sebagai tambahan dari turunnya berat badan adalah kontrol yang lebih baik terhadap diabetes dan tekanan darah tinggi. "Detoksifikasi juga terjadi karena racun-racun yang tersimpan dalam lemak tubuh dikeluarkan dari tubuh," kata Dr Mahroof.

PIPIT

Berita lainnya:
Bahaya jika Membentak Anak Usia 2-7 Tahun
Penderita Diabetes, Batalkanlah Puasa Jika Mengalami Hal Ini
'Iman' Pria Gampang Goyah Saat Berteman dengan Wanita


Berita terkait

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

24 April 2017

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

Warga Muhammadiyah dan umat Islam se-Indonesia, kata dia, akan memulai salat tarawih pada Jumat malam 26 Mei 2017 mendatang.

Baca Selengkapnya

Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

11 April 2017

Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

Gubernur DKI menjelaskan, pasokan beras, telor, minyak, daging, dan cabai aman menjelang Ramadan.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

16 Maret 2017

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1438 Hijriah/2017 Masehi jatuh pada 27 Mei.

Baca Selengkapnya

Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

21 Juli 2016

Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

Momentum Ramadan berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Group Balikpapan, tercatat penyaluran pinjaman meningkat 20% dibanding.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

13 Juli 2016

Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

Ini merupakan perayaan kultural masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

13 Juli 2016

Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

Sebelum menjatuhkan sanksi tegas, Badan Kepegawaian Riau bakal melakukan verifikasi terlebih dulu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

12 Juli 2016

Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

Jumlah kursi mencakup kereta reguler, kereta tambahan, dan kereta yang disediakan dalam kondisi fluktuatif.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

11 Juli 2016

Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

Hotel-hotel di Bandung tak terisi penuh selama libur lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

11 Juli 2016

Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, laut, kereta api, serta angkutan umum jalan raya.

Baca Selengkapnya

Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

11 Juli 2016

Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

Depok menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke kota tersebut.

Baca Selengkapnya