Desainer Itang Yunasz berpose diantara sejumlah model yang mengenakan koleksi terbarunya bertajuk Sawunggaling dalam perhelatan Muslim Festival Indonesia (MUFFEST) 2016 Plaza Selatan Istora Senayan Jakarta, 27 Mei 2016. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Perancang busana Itang Yunasz meluncurkan label terbaru bernama SZ ke pasar industri fashion Indonesia. Ditemui seusai pergelaran busana di Metro Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Itang mengatakan lini busana fashion dengan konsep modest wear ini membidik pasar yang lebih luas.
“Saya memperluas market karena banyak juga saudara yang bukan muslim menyukai busana yang sopan,” ujar Itang, Jumat, 3 Juni 2016. “Di dalam agama mereka pun enggak harus berbusana seksi saja. Mereka suka dengan pakaian yang sopan.”
Lini busana yang membidik wanita berusia 20-35 tahun ini memiliki potongan kasual, semisal blus yang diubah menjadi lebih bervolume atau karakter celana dan rok yang dibuat variatif. "Walaupun siluet turun sampai ke pinggul atau busananya berbentuk setengah lingkaran, pakaian ini tidak membentuk tubuh karena potongannya 'H line'," tuturnya.
Tampilan busana yang menggunakan bahan katun, silky crepe, dan jotma ini juga memainkan potongan serta emblem bordir. “Saya mengambil emblem bordir yang wujudnya dari botanical khas Indonesia, seperti pohon pisang," ucap Itang.
Itang juga mengkombinasikan warna hitam dan putih sebagai warna utama. Pada beberapa koleksinya, ada pula yang diberi sentuhan warna cerah, seperti merah muda, lavender, krem, cokelat, dan biru toska, yang terpancar dari bordirannya.
SZ merupakan koleksi ready-to-wear dan bisa didapatkan di department store Metro. "Range harganya dari Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta dan dijual di department store," ucapnya.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
41 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.