Bolehkah Ibu Hamil dan Menyusui Berpuasa?
Editor
Mohammad Reza Maulana
Selasa, 7 Juni 2016 17:37 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Pertanyaan soal kewajiban berpuasa bagi ibu hamil dan menyusui selalu muncul setiap Ramadan. Apakah mereka aman untuk ikut berpuasa? Jika menilik agama, kewajiban berpuasa Ramadan berlaku bagi semua muslim. Akan tetapi, Islam tidak akan memberatkan jika kondisi sang ibu tidak memungkinkan.
Dari sisi medis, sebenarnya tidak masalah jika seorang ibu hamil dan menyusui berpuasa. Semua tergantung kondisi kesehatan mereka. Menurut Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Asep Ahmad Munawar, umumnya berpuasa dapat dilakukan dengan baik pada ibu dalam masa kehamilan minggu ke 16-28. Pada periode itu, tubuh ibu hamil sudah beradaptasi dengan perubahan kadar hormonal kehamilan sehingga keluhan di awal kehamilan tidak terlalu mengganggu.
“Ketika seorang ibu hamil atau menyusui, yang harus diperhatikan tak hanya soal kesehatan, mereka tapi juga kondisi janinnya. Jika dengan berpuasa atau kurang asupan gizi menyebabkan resiko bagi sang janin, lebih baik dikonsultasikan lagi ke dokter. Kalau mual, muntah parah, lebih baik jangan puasa” ujar Asep saat dihubungi Tempo, Senin, 6 Juni 2016.
Dari sisi gizi, baik pada ibu hamil lebih dari 4 bulan maupun menyusui, normalnya sudah dalam kondisi kuat secara fisik dan psikis untuk berpuasa. Sehingga jika kondisinya aman dan telah berkonsultasi dengan dokter kandungan, maka berpuasa tidak akan menjadi masalah.
“Kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui kan meningkat. Tinggal mengakali saja bagaimana mereka bisa puasa, namun kebutuhan gizi kondisinya tetap terpenuhi,” ujar Asep, seraya mengingatkan kembali pentingnya memeriksakan ibu hamil ke dokter kandungan sebelum memutuskan berpuasa.
Menurutnya, jumlah kebutuhan kalori bagi ibu hamil dan menyusui rata-rata meningkat hingga 300 kilo kalori. Jika umumnya perempuan dengan berat badan 50 kg membutuhkan kalori setara dengan 1600 kkal, maka dalam kondisi hamil atau menyusui, dia harus mampu menambah sedikitnya hingga 300 kkal dari kebutuhan normal.
Saat berpuasa, kebutuhan gizi tersebut bisa diakali dengan menerapkan pola hidup seimbang. Makanan yang dikonsumsi hendaknya bukan makanan yang sekedar mengenyangkan, tetapi jika memiliki kandungan nutrisi, dan vitamin yang tinggi bagi sang ibu dan buah hati. “Bukan berarti sang ibu harus makan dua kali lipat. Tapi ketika sahur sebaiknya dia sebelum makanan utama, dia pun menyantap camilan sehat seperti buah-buahan dan juga susu sebagai penambah energi. Begitu pula ketika berbuka" ujar Asep.
DWI RENJANI