TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 50 juta penderita diabetes di dunia berpuasa di bulan Ramadan. Bila Anda termasuk penderita diabetes, perhatikanlah petunjuk berikut ini.
A. Batalkan puasa bila: -Kadar gula darah di bawah 60 mg/dl - Kadar gula darah di bawah 70 mg/dl setelah beberapa jam berpuasa. - Kadar gula darah di atas 300 mg/dl Bila demikian kondisinya, konsultasikan dengan dokter dan tanyakan berapa kadar gula darah normal yang memungkinkan untuk berpuasa, serta periksakan kadar gula darah secara rutin.
B. Keputusan pribadi Keputusan untuk tetap berpuasa bersifat pribadi. Bila Anda menderita diabetes tipe 2 dan memilih berpuasa, konsultasikan masalah ini dengan tenaga medis tiga bulan sebelum Ramadan dan bersiaplah untuk selalu mengontrol gula darah selama puasa.
Bila berkonsultasi ke dokter, hal-hal yang perlu ditanyakan adalah berapa frekuensi untuk memeriksakan gula darah, apa risikonya buat kesehatan dan adakah dispensasi bila kondisi tak memungkinkan, bagaimana pengobatannya, dan pola makan seperti apa yang harus dilakukan selama Ramadan.
C. Risiko berpuasa buat penderita diabetes tipe 2 - Hipoglikemia Kadar gula darah berada di bawah kadar normal. Bila didiamkan tanpa perawatan, hipoglikemia bisa membuat orang tak sadarkan diri atau pingsan, sehingga membutuhkan penanganan medis.
- Hiperglikemia Kadar gula darah tinggi, penyebabnya bisa karena asupan makanan atau gula yang terlalu banyak, atau bisa juga karena penurunan dosis obat diabetes.
- Dehidrasi Kehilangan banyak cairan tubuh yang mungkin karena kurang minum.
- Thrombosis Penggumpalan darah di pembuluh dan mungkin diakibatkan oleh dehidrasi.