Bunda, Perhatikan Rambu-rambu Puasa buat Anak  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 6 Juni 2016 04:20 WIB

Ilustrasi anak dan makanan. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan menjadi momentum yang tepat bagi orang tua memperkenalkan puasa kepada anak. Umumnya, orang tua mulai mengajarkan anak tentang berpuasa pada masa prasekolah.

Menurut dokter spesialis gizi, Saptawati Bardosono, pada usia 1-6 tahun terjadi penurunan kecepatan pertumbuhan dibandingkan masa bayi. Secara fisik, anak tampak kurang berselera makan. Sesudah enam tahun, pertumbuhan si anak sangat dipengaruhi oleh jumlah makanan yang dikonsumsi dan bagaimana cara mengkonsumsinya.

Jadi pada usia berapa anak sudah layak berpuasa ditinjau dari kebutuhan gizinya? Dokter Tati—sapaan Saptawati—menyebut usia enam tahun sebagai usia yang tepat. Sedangkan usia kurang dari lima tahun, kata dia, anak sebaiknya jangan dulu dipaksa berpuasa. Alasannya, pada masa balita, si anak sedang mengejar ketinggalan pertumbuhan waktu bayi, seperti berat badan yang kurang. Jadi, jika dipaksa berpuasa, ia bisa kekurangan gizi di masa pertumbuhannya itu.

Jika anak balita sudah disuruh berpuasa sehari penuh, dapat terjadi dehidrasi. Berbeda dengan orang dewasa yang energi kala sahur bisa bertahan hingga pukul enam sore, anak balita tak lagi punya cadangan energi selepas pukul sebelas atau dua belas tengah hari.

Cara terbaik melatih anak balita berpuasa adalah membatasinya hingga tengah hari saja. Anak di atas lima tahun memang dianggap sudah mampu berpuasa sehari penuh.

Meski begitu, orang tua harus memperhatikan beberapa hal. Pertama, berat badan turun drastis dan anak menjadi lesu tak berdaya. Kedua, selera makan anak pada jam-jam normal berkurang dari biasanya. Ketiga, anak muntah atau diare lantaran ritme makan berubah. Jika muncul salah satu dari gejala itu, artinya ada ketidakseimbangan antara kebutuhan gizi dan jumlah makanan yang disantap.

Berikut ini beberapa tip untuk mengatasi ketidakseimbangan antara kebutuhan gizi dan jumlah makanan yang disantap:

- Pola makan diubah sesuai dengan waktu puasa tanpa mengurangi asupan makanan. Artinya, menu makan pagi untuk berbuka sebelum salat Magrib, menu makan siang diberikan pada sahur, dan menu makan malam untuk sesudah salat Maghrib.

- Selingan makanan setelah salat Isya atau tarawih. Lebih baik lagi jika sebelum tidur, si anak masih bisa menenggak segelas susu demi menjaga keseimbangan gizinya.

- Konsumsi banyak cairan sepanjang waktu tak berpuasa. Tidak harus air putih, tapi bisa diganti dengan es krim, jus, buah-buahan, sup, atau makanan apa pun yang sarat air.

- Membatasi kegiatan anak yang menguras energi, seperti berlari-lari dan bermain di bawah terik matahari, agar anak tak mudah lemas kehabisan energi.

- Semakin bertambah umur si anak, orang tua dapat menjelaskan hikmah di bulan suci Ramadan, semisal makna berpuasa yang tak terbatas pada menahan lapar dan haus saja.

KORAN TEMPO | DINA ANDRIANI

Berita lainnya:
Makanan Terbaik Setelah Berolahraga
Bos Ingin Anda Tahu 10 Keinginannya Berikut Ini
'Iman' Pria Gampang Goyah Saat Berteman dengan Wanita

Berita terkait

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

24 April 2017

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

Warga Muhammadiyah dan umat Islam se-Indonesia, kata dia, akan memulai salat tarawih pada Jumat malam 26 Mei 2017 mendatang.

Baca Selengkapnya

Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

11 April 2017

Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

Gubernur DKI menjelaskan, pasokan beras, telor, minyak, daging, dan cabai aman menjelang Ramadan.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

16 Maret 2017

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1438 Hijriah/2017 Masehi jatuh pada 27 Mei.

Baca Selengkapnya

Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

21 Juli 2016

Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

Momentum Ramadan berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Group Balikpapan, tercatat penyaluran pinjaman meningkat 20% dibanding.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

13 Juli 2016

Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

Ini merupakan perayaan kultural masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

13 Juli 2016

Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

Sebelum menjatuhkan sanksi tegas, Badan Kepegawaian Riau bakal melakukan verifikasi terlebih dulu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

12 Juli 2016

Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

Jumlah kursi mencakup kereta reguler, kereta tambahan, dan kereta yang disediakan dalam kondisi fluktuatif.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

11 Juli 2016

Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

Hotel-hotel di Bandung tak terisi penuh selama libur lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

11 Juli 2016

Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, laut, kereta api, serta angkutan umum jalan raya.

Baca Selengkapnya

Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

11 Juli 2016

Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

Depok menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke kota tersebut.

Baca Selengkapnya