TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga adalah salah satu alternatif yang dilakukan banyak orang yang ingin menurunkan berat badan atau sekadar menjaga bentuk tubuh. Namun tak sedikit pula yang makan seenaknya, bahkan dengan porsi besar setelah olahraga atau berlatih kebugaran.
Percaya atau tidak, salah makan setelah olahraga akan membuat latiha keras yang telah dilakukan menjadi percuma. Berikut beberapa tip yang diberikan seorang penulis, Jack Choros, di Huffington Post.
1. Beri tubuh asupan protein yang dibutuhkan untuk memperbaiki otot
Protein adalah zat yang sangat dibutuhkan setelah olahraga. Mengkonsumsi protein adalah cara terbaik mengembalikan kondisi tubuh dan protein yang hilang selama olahraga sehingga otot kembali pulih. Protein bisa diperoleh dari telur, ikan, dan daging. Cobalah menu ayam panggang dengan sayuran atau omelet.
2. Konsumsi karbohidrat untuk menaikkan level energi
Selain protein, tubuh juga membutuhkan karbohidrat setelah berolahraga. Justru, saat itulah yang paling tepat untuk mengasup karbohidrat karena bila tidak akan berbahaya buat otot. Cobalah makan satu atau dua buah pisang sebagai cara untuk mendapatkan karbohidrat dengan cara mudah. Bila ingin makan besar, bisa memilih kentang atau nasi dengan ikan, daging, atau telur.
3. Hindari lemak jahat
Yang tak kalah penting dilakukan setelah latihan adalah menghindari lemak jahat karena akan mengganggu tubuh dalam mencerna protein dan karbohidrat yang justru dibutuhkan setelah berolahraga. Hindarilah berbagai makanan cepat saji, pizza, minuman bersoda yang manis, atau camilan dengan banyak garam.
4. Jaga porsi makan agar tidak berlebihan
Makin lama dan berat latihan yang dilakukan tentu membutuhkan porsi makan yang lebih besar dibanding hanya berlatih ringan dan sebentar. Meski demikian, ingatlah selalu agar tidak makan secara berlebihan karena justru akan berbahaya buat tubuh.
PIPIT
Berita lainnya:
Sst, Jangan Beri Tahu Pasangan 9 Hal Ini
3 Tipe Orang yang Tak Perlu Dimintai Nasihat Soal Cinta
Segera Akhiri Hubungan Anda dengan Pria Seperti Ini
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
26 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya