TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka memperingati hari ulang tahun IDAI ke-62 dan Hari Anak, IDAI Jaya menyelenggarakan edukasi serentak di 72 rumah sakit di Jakarta. Dengan tema "Menuju Anak Indonesia Sehat, Tinggi dan Cerdas".
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua akan pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan untuk mencapai tumbuh kembang anak yang optimal.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jaya dr Rini Sekartini menyampaikan bahwa mengenalkan anak pada gawai atau gadget terlalu dini ternyata menyebabkan anak menjadi terlambat dalam berbicara. "Banyak orang tua yang mengasih anak mereka gawai sejak dini. Padahal, untuk anak usia di bawah dua tahun, gawai tak ada gunanya," ujar Rini di Jakarta, Kamis, 2 Juni 2016.
Anak yang dikenalkan gawai sejak dini menjadi lambat berbicara, meskipun pemahamannya cukup baik. "Gawai untuk anak usia dua tahun tidak ada manfaatnya. Anak menjadi lambat dalam berbicara," tambahnya.
Seharusnya, lanjut dia, anak berusia dua tahun harus lebih banyak berinteraksi dan melakukan komunikasi dua arah. Namun, saat ini banyak orang tua yang memberikan gawai pada anak agar diam dan mudah diatur. "Di Jakarta dan kota besar kami sering menemukan banyak anak-anak yang lambat berbicara. Seharusnya, orang tua tidak mengenalkan anaknya pada gawai," terangnya.
Idealnya, anak usia dua tahun sudah bisa berbicara dan setidaknya sudah mempunyai seratus kosakata.