OTW Food Street Meruya, Tongkrongan Baru di Jakarta Barat

Reporter

Jumat, 3 Juni 2016 08:49 WIB

Suasana di OTW Food Street Meruya, Jakarta, 1 Juni 2016. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Keramaian itu mengundang hasrat melongok setiap kali saya melewati Jalan Meruya Ilir Raya, Jakarta Barat. Saban malam, di muka Pasar Pengampuan, Srengseng, terbentuk deretan mobil dan sepeda motor di bawah plang terang "OTW Food Street".


Setelah dua kali gagal singgah karena area parkir penuh, saya menyambangi tempat itu bersama dua rekan, dua hari lalu. Nur Kholidin, manajer OTW Meruya, mengatakan gerai yang baru buka bulan lalu itu merupakan restoran waralaba OTW keempat setelah OTW Food Street Kelapa Gading (buka tahun lalu), Depok, dan Malang.


Terdapat lebih dari 100 pilihan makanan dan minuman di OTW Meruya. Menu tersebar di empat stasiun pemesanan: makanan berat, minuman dan kopi, olahan cendol dan durian, serta martabak. Kami memesan Long John Bread dengan daging sapi kebab (Rp 55 ribu), Black Burger dengan daging sapi lada hitam (Rp 35 ribu), bakso sapi sumsum (Rp 28 ribu), dan nasi goreng hitam isi cumi (Rp 30 ribu). Tidak perlu ribet menghitung harga karena semua banderol sudah termasuk pajak dan biaya pelayanan. Sebaiknya siapkan uang tunai karena mereka cuma punya satu mesin transaksi kartu pembayaran.



Meski penampakannya sangat Instagramable, Long John Bread—roti sepanjang 40 sentimeter—tidak menggugah selera kami. Tebalnya roti menenggelamkan daging kebab, sehingga yang terasa hanya roti, saus, dan keju. "Iya, karena dagingnya tipis," kata Nur Kholidin, seperti ditulis Koran Tempo edisi digital, Jumat, 3 Juni 2016. Dia menyarankan Long John isi sosis—salah satu menu favorit di OTW Meruya—untuk kunjungan berikutnya.


Advertising
Advertising

Namun, kami terkesan oleh suguhan lainnya. Burger hitam berdiameter 15 sentimeter ludes kurang dari lima menit. Patty alias daging burger itu tebal dan mengeluarkan aroma smoky saat dikunyah. Adapun nasi goreng hitam—menggunakan tinta cumi sama seperti bun pada Black Burger—memiliki rasa cumi yang kuat. Sayang, penyajiannya tidak keren karena menggunakan piring hitam. Saat difoto, yang terlihat hanya telur mata sapinya. Bakso plus sumsum sapi, yang pada malam itu dipesan hampir separuh tamu OTW Meruya, pantas menjadi andalan tempat makan ini. Kami sepakat porsi menu itu—enam butir bakso dan dua tulang kaki sapi—kurang banyak. "Sumsum menyusut banyak saat dimasak, padahal masaknya cuma 15 menitan," ujar Nur Kholidin.


Kekurangan dari sajian malam itu ada pada minuman. Kasir menyetop pemesanan minuman andalan OTW Meruya, seperti Bubblegum & Marshmallow, karena panjangnya antrean. Saat kami memesan satu jam setelah datang, minuman itu sudah habis.


Kiki Rahma, pengawas di OTW Meruya, mengatakan mereka memang kerap kehabisan menu karena jumlah pembeli di luar ekspektasi: mencapai 800 orang per hari. Puncak waktu kunjungan adalah sekitar pukul 19.00. "Rata-rata pengeluaran per tamu Rp 60-110 ribu," katanya. OTW Meruya buka pada pukul 16.00-23.00 WIB. Mereka berencana buka mulai pukul 11.00 WIB setelah Lebaran nanti.


Dalam soal dekorasi, OTW Meruya menyenangkan. Shienny, pemiliknya, menyulap lokasi bekas toko material itu menjadi food court seluas 700-an meter persegi dengan tema garasi. Lukisan monyet berbaju mekanik tersebar di hampir semua sudut. Saat kami mencuci tangan, air mengucur dari keran nozzle pompa bensin ke wastafel yang dilingkari karet ban.


Meski malam itu kami datang saat puncak kunjungan—semua bangku, lebih dari 100, terisi—garasi itu tidak pengap. Langit-langit yang tinggi dan sederet kipas angin membantu udara mengalir lancar. Penyejuk udara di ruangan non-smoking pun dingin. Musala berukuran 2 x 2 meter ada di dekat ruang saji.



Sayang, tempat yang menyenangkan itu tidak terlihat dari luar. Penyebabnya, akses masuk terbatas dan terhalang oleh tempat parkir sepeda motor, yang hampir selalu penuh. Adri, 21 tahun, terpaksa memarkirkan sepeda motornya di rumah kekasihnya, sekitar 1 kilometer dari OTW, karena tidak kebagian tempat. "Untung makanannya enak," ujar mahasiswa Universitas Pamulang yang baru melahap mi ayam lada hitam itu.


Warga Kebon Jeruk itu juga pewe berlama-lama di sana, dan berencana kembali keesokan harinya demi menjajal Bubblegum & Marshmallow yang malam itu keburu ludes. Namun, tingkat kenyamanan Adri dan pengunjung lainnya dipastikan anjlok jika pemilik merealisasi rencana penambahan meja dan kursi di OTW Meruya yang sudah superpadat itu.


REZA MAULANA

Berita terkait

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

26 hari lalu

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.

Baca Selengkapnya

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.

Baca Selengkapnya

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.

Baca Selengkapnya

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.

Baca Selengkapnya

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

PAM Jaya: Penabrak Pipa Air di Puri Indah Harusnya Ganti Kerugian

21 November 2018

PAM Jaya: Penabrak Pipa Air di Puri Indah Harusnya Ganti Kerugian

Pipa air PT PAM Jaya di kawasan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat bocor pada Rabu pagi tadi, 21 November 2018.

Baca Selengkapnya

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.

Baca Selengkapnya

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.

Baca Selengkapnya