Ayo Main Dolanan Tradisional

Reporter

Rabu, 1 Juni 2016 05:10 WIB

Warga memainkan permainan tradisional ular tangga saat gelaran Dolanan Jadoel di Festival Urban Culture di sepanjang jalan Tunjungan, Surabaya, 7 Juni 2015. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Jakarta -Gambaran anak kota besar tampak jelas pada sosok bocah laki-laki berusia 8 tahun itu. Tubuh gempal menandakan gizi yang lebih dari cukup, sedangkan matanya selalu tertuju pada gadget yang ia pegang. Ia memilih PlayStation Portable (PSP) ketimbang tablet dan telepon pintar karena game-nya lebih seru.

Ahad lalu merupakan momen langka bagi anak laiki-laki berambut cepak itu. Ayahnya, Eben Silalahi, mengajaknya mengunjungi Festival Ayo Main! Permainan Tradisional, di Museum Nasional, Jakarta Pusat. Si anak mengabaikan PSP-nya. Berlama-lama ia duduk bersila menghadap papan arena gasing. Tak henti-hentinya ia memusingkan pasak dengan tali sehingga terdengar bunyi nyaring dari putaran gasing.


"Baru kali ini ia menjumpai permainan tradisional karena dolanan ini tak umum bagi anak sekarang," kata Eben, 39 tahun. Ia menganggap agak sulit mengenalkan buah hatinya kepada permainan tradisional karena peer group anaknya jauh lebih dekat dengan gawai. "Saya was-was karena egonya semakin tampak."


Kegelisahan Eben cukup berdasar. Warga Rawamangun, Jakarta Timur, itu mengatakan lahan bermain di luar ruangan yang semakin sempit di kota metropolitan menjadi faktor tergerusnya popularitas dolanan jadul. Derasnya laju perkembangan teknologi ikut mendorong sang buah hati lebih akrab dengan PSP dibanding gasing, ketapel, gobak sodor, atau engklek.


Padahal, menurut Wita Mulyani, psikolog anak dari Klinik Mutiara Hatiku, permainan tradisional punya lebih banyak manfaat. "Gadget cenderung membuat anak jadi soliter, sedangkan permainan tradisional mengasah kemampuan sosial si anak," kata dia.


Selain itu, dolanan yang dimainkan secara berkelompok bakal mendorong anak belajar menyampaikan isi pikirannya dan menerima pendapat orang lain. Tidak jarang, hal itu memicu gesekan, sehingga sang anak dituntut untuk bernegosiasi dan mengelola konflik sejak dini.


Advertising
Advertising

Sederet manfaat permainan tradisional juga bisa dipetik sesuai jenis permainannya. Wita mengatakan bermain gobak sodor atau boy-boyan tak sekadar merangsang kemampuan motorik si anak. Dua jenis permainan itu menuntut anak merumuskan strategi secara berkelompok. "Logika anak jadi diasah," ujarnya.


Belum lagi bila permainan tradisional yang dimainkan sang buah hati melibatkan alat yang diambil dari alam, seperti kayu atau jeruk. Banyak dolanan yang memanfaatkan produk alam, seperti egrang, ketapel, dan perahu jeruk. "Anak akan punya kecerdasan naturalis yang membuatnya pandai membuat kategori dan definisi soal keragaman flora," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.


Tak perlu rumit memikirkan jenis permainan yang bisa diakses. Wita mengatakan cukup membawa anak-anak ke tanah lapang di sekitar rumah. Bisa juga mengagendakan pergi ke arena aktivitas luar ruangan sebulan sekali.


RAYMUNDUS RIKANG





Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya