Kisah Arlene Chryssilla, Founder Aplikasi Pejalan Kaki  

Reporter

Selasa, 31 Mei 2016 09:49 WIB

Arlene Nathania. dok.pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Memantau sistem transportasi di Jakarta beberapa tahun belakangan memunculkan ide brilian di benak Arlene Nathania Chryssilla. Perempuan 32 tahun itu melihat sistem pemesanan taksi dan ojek semakin mudah dengan hanya bermodalkan telepon seluler. Begitu pula dengan pembangunan fasilitas pejalan kaki dan pengendara sepeda yang terintegrasi dengan fasilitas taman di Jakarta.

Kondisi itu memberikan inspirasi bagi Arlene dan tiga rekannya untuk membuat aplikasi Squee pada ponsel. Tiga rekan Arlene itu adalah Edy Haryono, Dicke Nazzary Akbar, dan Marissa Pudjiadi. Aplikasi ini menjadi navigasi agar pejalan kaki dan pengendara sepeda di Jakarta memperoleh rute perjalanan yang lebih singkat serta bebas dari kendaraan bermotor.

“Kami menyatukan komunitas pejalan kaki dan pengendara sepeda di Jakarta dengan saling bertukar informasi sekaligus menjadi navigasi,” ujar Arlene. Nama Squee berawal dari fungsinya mencari “jalan tikus” dan “berjalan-jalan bersama.” Kemudian Arlene dan tim mencari nama yang memiliki asosiasi dengan bunyi atau suara yang memiliki elemen komunikasi sosial, misalnya “memanggil” atau “berseru”.

Waktu itu ada sejumlah alternatif nama, tapi yang terpilih adalah Squee. Alasannya, mereka ingin nama aplikasi itu pendek serta catchy dan mudah diingat. Selain itu, kata Arlene, “Squee memiliki arti yang positif dan ceria.”

Aplikasi seperti Squee, menurut Arlene, menjadi penting karena Jakarta sudah memiliki sistem transportasi dengan transit point—tidak berhenti di sembarang titik. Penggunaan sistem transit mengharuskan pengguna kendaraan umum berjalan kaki atau naik sepeda ke satu titik pemberhentian. Karena itu, Arlene mencari cara agar pengguna kendaraan umum yang berjalan kaki atau naik sepeda bisa sampai di titik transit dengan mudah tanpa khawatir terjebak macet. Lahirlah ide untuk menghadirkan aplikasi yang menyediakan informasi mengenai jalur alternatif, atau yang biasa disebut jalan tikus oleh masyarakat.

Pengguna (user) aplikasi Squee yang memasukkan data dikenal dengan nama crowd sourcing. “User yang akan memberikan kita input. Semakin banyak user yang aktif, semakin akurat datanya,” kata Arlene. Mereka sengaja tidak menggunakan survei jalur secara manual agar lebih efektif dan sesuai keadaan pengguna jalan di lapangan.

Ide aplikasi Squee mengantarkan Arlene dan timnya memenangi Jakarta Urban Challenge 2015. Namun hal itu tak lantas membuat mereka bersantai-santai. Bersama timnya, kandidat doktor pada bidang urban planning di HafenCity Universität (HCU) Hamburg, Jerman, itu tertantang untuk terus melakukan inovasi agar aplikasi Squee kian sempurna.

CHETA NILAWATY


Berita terkait

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

20 jam lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

10 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

14 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

15 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

20 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

21 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

21 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

24 hari lalu

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

28 hari lalu

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

Sebanyak 7.796 pelanggan menggunakan kereta api dari KAI Daop 9 Jember menuju beberapa kota pada H-10 Lebaran.

Baca Selengkapnya