Rasa India di Jakarta  

Reporter

Jumat, 27 Mei 2016 11:39 WIB

Ilustrasi menu Chicken Tikka. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sajian cantik nasi goreng warna-warni itu amat memikat mata. Dengan campuran irisan wortel, buncis, kacang polong, bawang bombai yang digoreng garing, dan bawang putih. Bercita rasa bumbu otentik India, seperti jinten dan kunyit, bercampur dengan taburan daun mint dan daun ketumbar yang menggugah selera.

Nasi goreng atau subz biryani menggunakan beras India, basmati. Bulir basmati berciri panjang hingga lebih dari 1 sentimeter terlihat unik bagi orang Indonesia, yang lebih menyukai beras pulen. Kendati begitu, wangi nasi tetap tercium. Ciri lain basmati adalah, saat dimakan, tidak lengket di mulut dan lembut di lidah. Bagi yang sudah terbiasa, biryani biasa disantap dengan saus yoghurt, potongan mentimun, dan bawang merah.

Menu biryani seharga Rp 83 ribu ini menjadi salah satu andalan di Ganesha ek Sanskriti Indian Restaurant and Bar, yang berada di Kemang Square lantai 2, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Pemilik restoran tersebut, Shilpa Dave, mendirikannya pada Juni 2003, setelah tiga tahun tinggal di Indonesia.

Sebelum menyantap biryani, ada baiknya mencicipi menu pembuka berupa samosa, pastel India berisi kentang dan kacang polong yang digoreng. Rasanya hampir serupa dengan pastel biasa dengan bumbu kapulaga tentunya.

Yang tak boleh dilupakan adalah menu chicken tikka, ayam yang dibakar dengan menggunakan tandoori, panggangan seberat 500 kilogram yang didatangkan langsung dari India. Sebelum dibakar, chicken tikka direndam selama 24 jam dengan yoghurt. Makin asyik bila disantap dengan cocolan saus daun mint dan ketumbar, yang membuat masakan terasa segar.

Pelanggan biasanya tak melewatkan menu rogan josh walaupun harus merogoh kantong lebih dalam, Rp 99 ribu. Ini adalah menu kari kambing. Kuah karinya yang cokelat kehitaman amat kental. Dagingnya amat lembut. Bumbunya melenyapkan perengus kambing. Kuahnya juga bisa menjadi cocolan roti India, naan, yang dimasak dengan ditempelkan pada dinding tandoori.

Setelah menyantap menu utama, jangan lupakan hidangan penutup mango kulfi atau es krim mangga. Es krim ini menggunakan sirop dan pasta mangga Alfonso, raja mangga India. Rasa mangga ini tak begitu asam dan jauh lebih manis daripada mangga golek. Rasa jinten pada bumbu kulfi tetap melekat.

Restoran ini dari Senin sampai Jumat menawarkan Combo Meal Lunch seharga Rp 80 ribu per paket. Isinya antara lain samosa, nasi setangkup, allogobi, yakni kembang kol, potongan kentang yang ditumis dengan bumbu jinten dan kunyit, roti naan, seporsi rogan josh, serta papad (kerupuk India yang menggunakan bahan gandum, kacang lentil, merica hitam, garam, dan kacang).

Restoran ini juga menyajikan resep India selatan yang hampir mirip masakan Aceh dan Padang karena menggunakan santan. Karena itu, nama restoran ini menggunakan “ek Sanskriti”, yang berarti mempersatukan budaya, yang dilekatkan di belakang “Ganesha”, dewa ilmu pengetahuan dan pelindung, dewa yang paling dimuliakan penganut Hindu.

Keistimewaan lain menyantap masakan di restoran ini adalah suasananya yang terasa India sekali. Lukisan Ganesha tersebar hampir di seluruh dinding. Semua ornamen dekorasi didatangkan langsung dari Rajashtan, India, seperti pilar-pilar besar, yang menjadi ciri rumah India. "Kami ingin menghadirkan perasaan benar-benar berada di India," tutur Shilpa.

KORAN TEMPO







Advertising
Advertising

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

5 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

16 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

17 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

20 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

22 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

30 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

32 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya