Tip Mencegah Pubertas Dini

Reporter

Jumat, 27 Mei 2016 05:35 WIB

Ilustrasi anak pria dan wanita. photodoto.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit orang tua, terutama ibu, yang merasa kuatir saat mencurigai anaknya memperlihatkan gejala pubertas dini.

Beberapa ibu bahkan panik jika anaknya mengalami pubertas dini. Jika anak yang tiba-tiba rajin berdandan dan merawat diri, mulai genit bila melihat lawan jenis. Ketertarikan anak kepada lawan jenis, sejauh berdampak positif tak seharusnya dicurigai berlebihan.

Agar kejiwaan si anak tetap tumbuh dan berkembang dengan normal, dokter spesialis anak Aditya Suryansyah Semendawai menyarankan agar ibu atau ayah mengarahkan "sikap genit" anaknya ke arah yang lebih positif. Misalnya dengan mengatakan, jika si anak ingin selalu mendapatkan perhatian dari guru-gurunya, ia harus rajin belajar dan tidak boleh nakal.

Sedangkan untuk meyakinkan apakah seorang anak mengalami pubertas dini atau tidak, orang tua dapat mengecek perkembangan fisiknya. Khususnya pada alat kelamin, apakah buah zakarnya membesar dan telah tumbuh rambut atau belum. "Jika semua ukuran masih normal, ya, jangan terlalu dirisaukan," ujar Aditya.

Penulis buku Panik Saat Puber? Say No!!! itu juga mewanti-wanti bahwa ukuran pubertas anak lelaki bukan pada saat dia mengalami mimpi "basah". Atau pada perempuan telah mengalami haid. Secara umur, masa pubertas bervariasi, tapi umumnya 8-13 tahun untuk perempuan dan 9-14 tahun untuk laki-laki.

"Menstruasi atau mimpi basah adalah puncak pubertas. Biasanya terjadi dua atau tiga tahun setelah memasuki masapubertas," ujar Aditya, yang meraih gelar dokter dari Universitas Brawijaya, Malang, itu.

Berikut langkah yang dilakukan untuk mencegah pubertas dini, yakni:

- Memberikan ASI pada anak sejak lahir.
- Konsumsi produk makanan organik, makanan segar atau mentah.
- Hindari makanan olahan merupakan sumber utama terbuat dari kedelai dan bahan kimia.
- Simpan makanan dan minuman dalam wadah berbahan gelas bukan plastik.
- Hindari penggunaan bungkus plastik dan kaleng makanan (yang sering dikaitkan dengan BPA dan phthalates).
- Hindari konsumsi susu dan produk susu lainnya yang mengandung rekombinan bovine yaitu hormon pertumbuhan rekayasa genetika.
- Pastikan bahwa mainan bayi Anda adalah BPA free.
- Pertahankan berat badan ideal anak dan mengurangi tingkat stres.

KORAN TEMPO | TABLOIDBINTANG | DINA ANDRIANI





Advertising
Advertising

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya