TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak pada usia di bawah 6 tahun masih didominasi fantasi. Bila mereka berada dalam ruangan yang gelap, karena tidak bisa melihat sesuatu dengan baik, akan muncul fantasi yang menakutkan dalam pikirannya.
Psikolog anak Efriyani Djuwita menganggap anak yang takut terhadap gelap, monster, atau hantu pada anak usia di bawah 6 tahun sebagai hal wajar. "Sejalan dengan usia, ketakutan itu akan hilang dengan sendirinya," ujarnya.
Peran orang tua dibutuhkan untuk mempermudah anak mengatasi rasa takutnya. Jika orang tua terlalu memaksakan anak agar tidak takut, anak malah akan semakin takut. Sebab, mereka umumnya belum siap dipojokkan.
Orang tua dapat mengajari anaknya mengenai konsep gelap dan terang. Caranya, dengan menyalakan dan mematikan lampu. Dengan demikian, anak bisa mengerti apa yang dimaksud dengan gelap dan terang.
Dengan mengajarkan konsep gelap dan terang melalui cara yang menyenangkan, anak pun akan mengetahui keadaan gelap dan terang sebenarnya sama saja untuknya.
Untuk menjelaskan konsep hantu, orang tua mesti lebih dulu menanyakan kepada anak, bagaimana konsep hantu menurutnya. Sebab, konsep hantu, menurut anak, sangat mungkin tidak sama seperti yang dibayangkan orang dewasa.
Orang tua bisa mengajak anak melihatnya melalui cara pandang yang menyenangkan sehingga anak tidak lagi takut. Contohnya, jika kucing di rumah akan segera lari terbirit-birit ketika diteriaki, hantu pun demikian. Dengan demikian, anak akan muncul sebagai pemenang.
Konsep atau bayangan anak tentang monster sangat mungkin berasal dari film-film kartun di televisi. Ajak anak membedakannya dengan dunia nyata. Dalam keseharian, monster tak pernah muncul dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah. Setelah membawa pikiran anak-anak ke ruang yang konkret, orang tua pun bisa meningkatkan rasa berani anak ke level selanjutnya.
Komunikasi dengan anak agar rasa takut anak tidak mengganggu kegiatan anak untuk pergi ke toilet atau untuk tidur sendiri. Menakuti-nakuti anak, Efriyani menambahkan, malah akan membuat perkembangan anak menjadi tidak baik.
Jangan menertawakan anak. Sebab, pada dasarnya, saat mengalami takut, anak sungguh-sungguh merasa ancaman yang nyata, yang perlu segera diatasi. Beri pengarahan dan kuatkan kepercayaan dirinya.
KORAN TEMPO | DINA ANDRIANI
Berita terkait
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga
18 Oktober 2022
Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?
Baca SelengkapnyaAnak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini
1 Juli 2019
Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSaran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting
2 November 2018
Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.
Baca SelengkapnyaRumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak
8 Mei 2018
Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.
Baca SelengkapnyaTanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi
4 Maret 2018
Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.
Baca SelengkapnyaAlasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur
4 Maret 2018
Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.
Baca SelengkapnyaAnak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter
11 Januari 2018
Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.
Baca SelengkapnyaManfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker
14 Desember 2017
Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.
Baca SelengkapnyaAnak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia
23 November 2017
Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.
Baca SelengkapnyaKecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter
26 September 2017
Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?
Baca Selengkapnya