Makan Mewah ala Tahun Kemerdekaan

Reporter

Rabu, 25 Mei 2016 12:29 WIB

Menu oxtail soup, kembang salad, dan tahu isi di Resto 1945. Tempo/ Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta -Warna merah, putih, dan hitam menjadi rona yang muncul di seluruh elemen 1945. Ini nama restoran baru di Hotel Fairmont Jakarta. Merah-putih-hitam muncul di piring, dinding, hingga pintu dorong jembar yang menyembunyikan bagian dalam restoran dari koridor lantai dua hotel.

Sesuai dengan namanya, 1945 mengusung konsep makanan Indonesia yang dikemas dalam sajian fine dining. Salah satu yang muncul adalah pilihan menu ala rijstaffel—yang berarti meja nasi dalam bahasa Belanda—versi sederhana. Tak seakbar rijstaffel pada sajian era kolonial, di 1945, menu makan besar itu dipilah menjadi tiga opsi. Masing-masing berupa paket rijstaffel ayam, daging wagyu, dan ikan gindara. Semua bisa dipilih sesuai dengan selera Anda.

Setiap paket dilengkapi menu pembuka, sajian utama, dan minuman pencuci mulut. Terdapat dua pilihan menu pembuka yang disediakan, masing-masing sop timlo bebek atau sop buntut sapi berkuah bening. Untuk melengkapi itu, setiap menu bakal dilengkapi pilihan salad gurami mangga ataupun salad pecel kembang dan tahu isi.

Jangan bayangkan bentuk tahu isi yang konvensional. Karena ini fine dining, presentasi menjadi urusan yang serius. Tahu isi ala 1945 terdiri atas dua tofu goreng yang ditumpuk dengan isian udang dan sayuran di tengahnya. Ukurannya pun hanya sebesar uang logam Rp 100 zaman dulu. Di bagian atasnya, ada sejumput telur ikan yang dioleskan.

Sop buntut sapi dan salad pecel kembang mereka layak untuk dicicipi. Sop buntutnya tidak terlalu ledok oleh rempah, tapi tetap menonjolkan rasa kaldu yang kuat. Adapun pecel kembang yang terdiri atas macam-macam bunga, mulai dari begonia hingga terompet, menggunakan dua bumbu. Satu bumbu petis yang dioleskan di atas piring yang mirip cobek, dan bumbu lain adalah bumbu kacang. Segar, dan berhasil menggugah selera untuk beralih ke menu berikutnya.

Sajian utama dari menu mini rijstaffel itu adalah ayam rujak dan sayur lodeh. Tampilan ayam yang memerah dengan bumbu kental meningkatkan ekspektasi atas rasa pedas. Tapi, ternyata untuk standar lidah Indonesia, ayam rujak itu jauh dari bayangan rasa pedas yang membikin terengah-engah. Adapun, sayur lodehnya cukup gurih meskipun tak terlalu kental. Menu utama itu didampingi oleh serundeng, sambal, dan kremes.

Urusan nasi, 1945 punya pelayan khusus yang menghidangkannya. Dengan busana kebaya Kartini, tiga pramusaji menawarkan pilihan nasi merah, nasi kuning, atau nasi putih. "Mau tiga-tiganya juga boleh," kata salah satu pelayan.

Selain pilihan rijstaffel, 1945 juga menyediakan berbagai ragam nasi goreng. Nasi goreng wagyu, misalnya, punya presentasi yang cukup menarik dan berhasil dibungkus menjadi fine dining. "Rasanya juga enak," kata Dian, salah satu pengunjung 1945.

Untuk minuman, 1945 juga punya pilihan minuman herbal, seperti jahe sereh hingga kunyit asam yang disajikan dalam gelas putih bening yang diletakkan di atas nampan mirip cobek, plus piring kecil dengan brem berbentuk bulat. Rasanya pas dengan racikan minuman asli yang mungkin bisa ditemui di Yogyakarta ataupun warung-warung wedang lainnya.

Sebagai hidangan penutup, kami menyarankan Anda untuk mencicipi Nastar Cake. Nama kue ini memang sama persis dengan kue kering berisi selai nanas yang jamak anda temui pada saat Lebaran. Tapi, bayangkan kue dengan ide serupa dengan eksekusi berbeda. Alih-alih menyajikan kue kering, Nastar Cake ala 1945 justru menyuguhkan kue spons berwarna kuning, yang dilapisi selai nanas yang sedikit masam. Hasilnya adalah paduan nanas yang segar dengan sedikit rasa krim dari adonan kue spons. Cocok untuk mencuci berbagai macam hidangan yang sudah masuk sebelumnya.

Dari segi presentasi, 1945 layak diacungi jempol untuk kemampuannya mengangkat citra kuliner Indonesia menjadi fine dining serta memperkenalkannya kepada khalayak internasional. Dari segi cita rasa, resto ini lebih cocok untuk ekspatriat, ataupun mereka yang punya toleransi rendah terhadap rempah. Untuk Anda yang punya standar tinggi soal rempah dan hidangan otentik Indonesia, mungkin cita rasa ala 1945 terasa kurang gereget.


KORAN TEMPO I SUBKHAN J. HAKIM



Advertising
Advertising

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

15 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

29 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

31 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya