TEMPO.CO, Jakarta - Seekor patin dengan kulit berwarna hitam dan perak ditata dalam sebilah bambu. Bumbu kental berwarna oranye membaluri tubuh ikan itu. Meski merupakan menu ikan bakar, tak ada kulit ikan yang hangus terpanggang atau arang yang melekat.
Ikan patin seberat 8 ons-1 kilogram itu dibakar dengan cara dimasukkan ke sepotong bambu berdiameter sekitar 8 sentimeter, yang sudah diberi lapisan daun pisang. Ikan Patin dalam Bambu, begitu nama menu tersebut. Masakan ini menjadi menu andalan Rumah Makan Karimata, yang berada di Desa Pasir Maung, Cijayanti, Sentul Selatan, Bogor, sekitar 100 meter dari pintu tol Sentul City, Jagorawi.
Teknik membakar ikan di dalam bambu dipilih agar bumbu meresap kuat ke dalam ikan. Rahasia pemilihan jenis bambu ini didapat setelah restonya sempat menggunakan bambu jenis lain.
Di restoran ini, patin segar dimasukkan dulu ke dalam bambu, baru dibakar selama dua jam dengan arang batok kelapa bersuhu 80 derajat celsius. Pembakaran dalam rentang waktu itu yang membuat daging ikan patin terasa empuk dan bumbu berupa campuran 21 bahan rempah meresap.
Benar saja, begitu patin dicubit, dagingnya begitu lembut. Saat lidah mengecapnya, ada rasa gurih, pedas, dan citarasa manis. Menu ikan bakar ini disajikan dalam bilahan bambu sepanjang sekitar 60 sentimeter dengan diameter 8 sentimeter. Racikan bumbu dengan dominasi kunyit menyelimuti daging ikan patin seberat 8 ons ini.
Selain menu ikan bakar, resto ini memiliki menu andalan lainnya, yakni Patin Sup Asam Kemangi, yang disajikan dalam mangkuk berukuran sedang yang bisa dinikmati tiga orang. Mulyani mengatakan sensasi segar sup dihasilkan dari campuran jeruk nipis bersama bumbu dapur lainnya, seperti cabai, bawang bombay, bawang putih, garam, gula, dan tentu daun kemangi, yang membikin aroma wangi.
Agar daging ikan patin lunak dikunyah, Patin Sup Asam Kemangi ini dimasak selama 20 menit dengan suhu tinggi. Menu ini memang paling pas disajikan saat sup masih panas.
Setelah menikmati masakan tersebut, cobalah mencicipi jahe kayu manis. Minuman ini disuguhkan dalam gelas bambu setinggi 20 sentimeter. Sebatang daun serai menghiasi minuman yang diracik dari jahe, gula aren, kayu manis, dan bahan lainnya ini. Sekali cicip, rasa jahe cenderung pahit dan langsung menonjok lidah. Tak sanggup menghabiskannya, hanya sepertiganya. Tapi itu sudah cukup membuat badan terasa hangat dan segar.
KORAN TEMPO
Berita lainnya:
'Adik Bayi di Perut Mama, Ngobrol Yuk'
Tip Menata Cermin di Rumah, Menurut Fengsui
Lupakan Soal Fisik, Ladies! Ini yang Bikin Lelaki Jatuh Hati kepadamu
Berita terkait
Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024
26 hari lalu
Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.
Baca SelengkapnyaPPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya
10 Mei 2022
Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..
27 Agustus 2020
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru
30 Mei 2020
Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.
Baca SelengkapnyaUniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut
18 Mei 2020
Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.
Baca SelengkapnyaMenikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro
18 Maret 2019
Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.
Baca SelengkapnyaHari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan
5 Februari 2019
Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.
Baca SelengkapnyaKetahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol
1 Oktober 2018
Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.
Baca SelengkapnyaNgopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau
29 April 2018
Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.
Baca SelengkapnyaMenikmati Kopi Racikan Barista Kopilot
21 April 2018
Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.
Baca Selengkapnya