TEMPO.CO, Jakarta - Karier Anda tengah menanjak, tapi tiba-tiba mandek di tengah jalan. Sebelum berpikir orang lain menyabotasenya, ada baiknya Anda melakukan introspeksi diri.
Menurut penasihat karier Penelope Trunk, tanpa Anda sadari, kesalahan remeh bisa menjadi penghambar karier. Salah satunya, bersikap arogan dan berpenampilan ceroboh saat berada di kantor.
Berikut ini tiga kesalahan yang terlihat biasa tapi bisa menjadi penghambat karier Anda.
1. TAK RAPI Berpenampilan ceroboh turut andil dalam menghambat karier Anda. Misalnya, berpakaian kusut dan mengenakan sepatu sandal dengan setelan Anda. Berpakaianlah sesuai aturan perusahaan atau posisi yang Anda inginkan. Jadi, jika Anda berharap untuk promosi atau memulai karier di tempat baru, perhatikan keputusan yang Anda buat ketika saatnya memilih pakaian kerja.
"Berpakaian dengan baik harus menjadi top of mind setiap saat, terutama karena karyawan dinilai oleh cara mereka berpenampilan," kata Trunk. "Membangun merek yang kuat untuk diri sendiri adalah satu-satunya cara untuk membuat karier yang stabil di tempat kerja Anda."
2. JAGA MULUT Anda bisa menjadi orang yang paling cerdas di dalam ruangan. Namun, jika tidak berhati-hati saat berbicara, Anda punya masalah besar. Jagalah mulut Anda untuk bertutur dengan baik, maka peluang Anda untuk bergerak maju dalam karier terbuka lebar. Satu hal lagi, kuasailah cara berkomunikasi dengan baik.
"Dalam bisnis, penting untuk mengutamakan pendapat Anda. Sangat mungkin kita semua suatu hari harus berbicara di depan umum. Apakah kita memberikan presentasi resmi kepada audiens atau hanya diminta bos untuk berpromosi, keterampilan berbicara penting untuk maju," ujar Brian Tracy, pakar pemasaran.
3. ETOS KERJA MENGERIKAN Anda selalu terlambat masuk kerja? Apakah Anda mengabaikan kebijakan perusahaan dan bertindak semaunya? Jika Anda tidak serius menangani pekerjaan, Anda memotong jalan sendiri untuk meraih kemajuan dalam karier. Etos kerja yang buruk bisa menghancurkan karier Anda, cepat atau lambat.
"Kepribadian yang miskin nilai berkontribusi membangun etika kerja yang buruk. Dalam masyarakat yang sekarang mengerutkan kening pada nilai perilaku, masa depan adalah milik mereka yang memiliki etika pribadi yang baik," tutur pelatih bisnis Leanne Hoagland-Smith.
