TEMPO.CO, Jakarta - Berhati-hatilah. Kematian ternyata tidak hanya disebabkan penyakit kronis atau kecelakaan fatal. Kesepian dan kehilangan daya penciuman juga disinyalir bisa memicu kematian. Benarkah?
Pernyataan tersebut dikemukan para peneliti dari Chicago, Amerika Serikat. Selain kedua penyebab tersebut, sering terbangun saat tidur dan kesulitan berjalan juga bisa memicu kematian.
Kedengarannya memang janggal. Bahkan patah tulang tangan di usia paruh baya pun disebut sebagai penyebab kematian. Menurut para ilmuwan tersebut, lima penyebab tersebut sama saja dengan kondisi medis yang berbahaya, seperti masalah berat badan, tekanan darah, dan penyakit jantung.
Menurut para peneliti itu, obesitas bahkan tidak selalu membuat orang mati muda. Usia juga hanya angka. Tim dari Universitas Chicago yang terdiri atas psikolog, sosiolog, dan dokter yang biasa menangani pasien usia lanjut itu sudah menganalisis data dari 3.000 pria dan wanita berusia 57-85 tahun.
Data yang dikumpulkan mencakup informasi kesehatan, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes, serta faktor lain, seperti kesepian, kesulitan berjalan, sampai kesulitan mencium. Kemudian dilihatlah apa penyebabnya bila ada obyek penelitian itu yang meninggal dalam waktu lima tahun.
Pada penelitian sebelumnya disebutkan kesepian sama buruknya dengan merokok 15 batang sehari. Keterasingan secara sosial bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga orang lebih rentan terhadap penyakit, dan tekanan darah melonjak.
Penelitian lain di masa lampau juga menemukan fakta bahwa kegagalan indra penciuman adalah tanda kematian secara keseluruhan. Bila syaraf yang mengirim bau dari hidung ke otak sudah tidak berfungsi, hal yang sama juga terjadi pada otak dan tubuh.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
4 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.