Ilustrasi wanita sedih/putus cinta. Shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebuah hubungan, sangat sulit untuk memahami atau mengetahui apakah Anda bahagia, terutama ketika hubungan yang dijalin telah berlangsung untuk waktu yang sangat lama. Hal-hal kecil kadang bisa menyebabkan masalah. Belajar tentang masalah-masalah kecil akan memecahkan sebagian dari masalah besar.
Jika masalah terus ditumpuk, bukan tidak mungkin Anda akan mengalami depresi dalam hubungan tersebut. Lantas, kapankah sebenarnya hubungan bisa menyebabkan depresi?
Tidak menjadi diri sendiri Apakah Anda mengungkapkan perasaan kepada pasangan, di mana Anda mungkin berada dalam ketakutan untuk berkomitmen dalam hubungan? Akan lebih baik jika Anda memberikan pasangan sebuah pemikiran yang jelas tentang perasaan Anda.
Tertekan tentang hidup Anda Anda tidak lebih bersemangat untuk kembali ke rumah. Anda mulai menghabiskan waktu lebih lama di tempat kerja dan tempat-tempat lain, bukan menghabiskan waktu dengan pasangan.
Tidak dapat stop curiga Memiliki rasa saling pengertian benar-benar penting dalam hubungan. Jika Anda terus-menerus meragukan pasangan dan memeriksa barang-barangnya, maka ada beberapa masalah nyata yang perlu ditangani.
Tidak pernah membayangkan kebahagiaan dengan pasangan Ini adalah tanda yang jelas bahwa Anda tidak bahagia dan puas dalam hubungan. Ketika Anda bayangkan waktu bahagia tanpa pasangan, Anda perlu untuk keluar dari hubungan tersebut atau memperbaikinya.
Anda mulai membenci Ketika awal hubungan, Anda mencintai segala sesuatu tentang pasangan Anda, tapi sekarang setiap hal kecil tentang mereka akan membuat Anda membenci terhadap mereka.
Perasaan masa lalu menghantui Anda Ketika tersenyum bersama dengan pasangan, lalu tiba-tiba kenangan menghantui Anda, dan membuat Anda membayangkan hidup menjadi lebih baik saat itu. Jadi, alih-alih, memilah masalah ini dengan pasangan Anda adalah penting untuk menyelamatkan hubungan dengan mencari solusi yang terbaik.
