TEMPO.CO, Jakarta - Harapan orang tua saat mendampingi buah hati belajar salah satunya agar anak menyelesaikan semua tugas. Psikolog dan pemerhati masalah anak, Aschinfina Handayani, mengatakan mendampingi anak ketika belajar memang diperlukan.
Pada saat mendampingi, orang tua bisa memperhatikan ketertarikan dan keingintahuan anak terhadap hal-hal baru. “Mungkin ada hal-hal baru yang anak belum ketahui,” tutur Shinta, panggilan akrab psikolog dari Aschanda Consulting, Jakarta.
Adapun psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Yoice Bunga Midasari, menyatakan kehadiran orang tua saat mendampingi sebaiknya tak boleh membebani anak. Supaya tak membebani, orang tua harus melihat sejauh mana kemampuan dan kemauan anak. Tak boleh ada pemaksaan kehendak. Apabila si anak sudah bosan atau lelah, sebaiknya ia diperbolehkan istirahat.
Menurut Yoice, ada anak yang tipenya senang belajar, ada yang mudah bosan, bahkan ada yang sama sekali tak mau belajar. Untuk itulah dibutuhkan kesabaran dari orang tua ataupun yang menjadi pendampingnya. Intinya, anak harus dalam posisi senang dan tak terpaksa.
Pendampingan belajar diberikan oleh seseorang yang dapat memberikan kenyamanan terhadap anak. Ketika anak nyaman belajar ia akan menikmati proses belajar.
Psikolog Yoice menambahkan, jika dalam pendampingan belajar anak itu memerlukan bantuan, sebaiknya orang tua menyesuaikan dengan metode yang diberikan di sekolah. Misalnya, ketika di sekolah model belajarnya menggunakan sistem bilingual (dua bahasa), di rumah bisa diterapkan juga metode tersebut.
Tapi, tutur Yoice, itu harus disesuaikan dengan kemampuan orang tua. Bila kemampuan bahasa asing orang tua belum memadai, sebaiknya tak dilakukan. Itu bisa jadi akan membuat anak malah bingung. Sebaliknya, jika orang tua memiliki kemampuan yang memadai, model bilingual bisa menjadi latihan bagi anak.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat mendampingi anak belajar
<!--more-->
Yang harus diperhatikan saat mendampingi anak belajar:
1. Berikan kenyamanan kepada anak untuk memulai proses belajarnya, baik suasana, lingkungan, maupun orang-orang yang terlibat dalam proses belajar tersebut.
2. Tidak memberi target. Misalnya hari ini si kecil harus bisa menulis huruf hidup atau dalam sehari anak harus bisa menulis satu kata. Biarkan anak menulis apa yang ingin ditulisnya, orang tua hanya membimbing agar anak dapat menulis dengan baik.
3. Mendominasi, mendoktrin, dan mengintervensi anak pada saat anak menjalin pengetahuan bukanlah hal yang bijaksana. Pemaksaan hanya membuat anak tertekan dan merasa jenuh.
4. Kenali lebih dulu karakter gaya belajar anak, sehingga orang tua akan mudah menyelaminya.
5. Tiap anak memiliki tahap-tahap perkembangan sesuai dengan tumbuh-kembangnya. Catat setiap perkembangan dan kemajuan anak. Dokumentasikan setiap hasil yang dibuat anak, sehingga orang tua bisa melihat ada-tidaknya perubahan yang lebih baik, untuk kemudian orang tua mengajarkan hal lainnya.
6. Dukungan yang baik dapat mengoptimalkan aktualisasi diri anak.
7. Lihat usaha anak, bukan hasilnya. Orang tua hendaknya melihat proses di balik hasil. Tetap harus diberikan penghargaan, yang penting anak sudah berusaha untuk bisa menghasilkan yang terbaik.
KORAN TEMPO
Baca juga:
6 Urusan Sensitif bagi Anak Adopsi
Kiat Mengenalkan Menstruasi pada Anak Perempuan
Tanpa Sadar Anda Kumpulkan Sampah di Rumah, Ayo Cek!
Berita terkait
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan
7 Februari 2024
Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.
Baca SelengkapnyaPola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak
7 Februari 2024
Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.
Baca SelengkapnyaMengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya
23 Januari 2024
Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya
9 Januari 2024
Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.
Baca SelengkapnyaKesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal
10 Desember 2023
Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?
Baca SelengkapnyaMenjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak
28 November 2023
Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.
Baca Selengkapnya4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis
23 November 2023
Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini
Baca SelengkapnyaPsikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya
20 November 2023
Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.
Baca Selengkapnya5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik
27 September 2023
Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.
Baca SelengkapnyaMengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya
30 Agustus 2023
Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.
Baca Selengkapnya