TEMPO.CO, Jakarta - Mengapa masih merasa lapar bahkan sesaat setelah makan? Mengapa pola ini terus berulang? Menurut ahli gizi, May Simpkin, ada dua hormon dalam tubuh yang mengendalikan rasa lapar. Leptin, yang menurunkan nafsu makan Anda, dan ghrelin, yang dibuat di perut dan meningkatkan nafsu makan. Ghrelin akan meningkat sebelum Anda makan, memberi informasi pada otak bahwa Anda lapar. Setelah makan, konsentrasi ghrelin menurun.
Leptin, di sisi lain, juga akan memberi informasi pada otak; jika cadangan lemak di tubuh mencukupi, Anda akan makan lebih sedikit atau berhenti makan. Secara umum, semakin banyak lemak yang Anda miliki, leptin Anda lebih banyak dan rasa lapar berkurang.
Namun penelitian menunjukkan pada orang yang kelebihan berat badan dan obesitas, mekanisme ini telah rusak dan ada perlawanan terhadap efek leptin. Kondisi ini dikenal sebagai resistensi leptin. "Dengan kata lain, nafsu makan Anda tidak bisa ditekan, dan Anda lebih sering lapar," kata Simpkin.
Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan rasa lapar selalu muncul menurut May Simpkin.
Anda berpikir Anda lapar
Pasokan air dalam tubuh selain pada air minum terdapat pada makanan dan buah-buahan. Ketika tubuh merasakan sedikit dehidrasi, sinyal lapar akan dikirim, sehingga meningkatkan rasa ingin makan.
Karena itu, ketika lapar, cobalah minum segelas air dan rasakan apakah rasa lapar masih ada atau tidak. Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan minum di antara waktu makan.
Teh herbal atau mint segar dapat bertindak sebagai penekan nafsu makan, tapi sebaliknya, kopi justru akan mendorong keinginan makan akibat efek stimulasi yang menghasilkan kortisol.
Makan banyak sayuran dan buah-buahan yang kandungan airnya tinggi dua kali sehari akan membantu mempertahankan tingkat hidrasi Anda dan menekan rasa lapar.
Makan terlalu cepat
Sesibuk apa pun Anda, sangat penting untuk meluangkan waktu guna menikmati makanan Anda. Mengunyah makanan Anda lebih teliti memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk memindai bahwa Anda telah makan dan tidak lagi lapar.
Makanan tertentu, seperti almond, alpukat, dan gandum, membantu usus mengeluarkan hormon cholecystokinin (CCK), yang memberi sinyal pada otak bahwa Anda kenyang. Makan terlalu cepat, selain menyebabkan lapar lebih cepat, kerap membuat perut terasa kembung.
Anda tidak cukup makan
Rasa lebih sering lapar juga muncul saat Anda mengubah pola diet dan membatasi asupan makanan Anda setiap kali makan atau bahkan melewatkannya.
Jika Anda berniat membatasi asupan kalori Anda dan tak ingin perut meronta-ronta kelaparan, sebaiknya mulailah dengan konsumsi banyak sayuran dan sup kaldu. Dengan begitu, Anda tidak hanya lebih mungkin untuk merasa kenyang lebih lama, tapi Anda juga akan meningkatkan asupan gizi Anda serta mendorong pencernaan yang lebih efisien.
Anda kurang tidur
Studi menunjukkan bahwa kurang tidur berkaitan dengan rasa lapar. Kurang tidur mengganggu mekanisme respons leptin dan ghrelin; meningkatkan hormon ghrelin yang memicu rasa lapar dan mengurangi hormon leptin yang menekan nafsu makan.
Selain itu, Anda akan cenderung makan lebih banyak untuk mengkompensasi kelelahan dan kelesuan hari berikutnya. Pertimbangkan kesehatan dan kualitas tidur Anda dengan bersantai di akhir hari dengan mandi air hangat, minum teh herbal, dan mematikan gadget.
Anda mungkin terobsesi
Apakah Anda terobsesi tentang pilihan makanan Anda? Ini juga berkontribusi pada rasa lapar. Rasa lapar kerap muncul saat Anda tengah melihat-lihat buku resep masakan, browsing rumah makan terenak di sekitar Anda melalui Internet, atau membahas tentang makanan dengan rekan Anda.
DAILY MAIL | INDAH P
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
26 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya