TEMPO.CO, Jakarta - Sering kali beberapa orang selalu mengalami rasa ngilu ketika mengkonsumsi makanan yang bersifat manis asam, panas atau dingin. Keadaan ini sering dikira sebagai sakit gigi karena ada gigi yang berlubang. Seperti yang dialami aktor, Ananda Omesh. Seringkali Omesh merasa ngilu luar biasa ketika makan menu yang baru disajikan.
"Saking seringnya begitu, saya memeriksakan gigi ke dokter, ternyata gigi saya tidak ada lubangnya. Dari diagnosa dokter, ternyata gigi saya adalah tipe gigi sensitif," kata Ananda Omesh dalam jumpa pers acara "Summer meet Winter" Glaxo Smith Kline yang diadakan di restoran La Hoya Comida Mexicana di Gandaria City, Sabtu 7 Mei 2016.
Rasa ngilu yang bertubi - tubi itu sering mengganggu Omesh, terutama saat dirinya sedang bekerja di depan layar kaca. "Kalau jeda iklan itu kan waktunya cepat, sering saya harus makan cepat juga, begitu makanan itu masuk ke mulut dan kena gigi, duuh nyuut langsung ngilu, padahal habis itu harus take lagi dengan gigi nyut nyutan tapi muka tetap senyum," kata Omesh.
Dokter gigi dari klinik Idental Care Clinic, Sabai Asmaraghaya, gigi sensitif disebabkan oleh menipisnya email lapisan pada gigi yang membuat bagian dentin gigi terekspose. Sedangkan dentin gigi adalah bagian yang langsung tersambung dengan simpul syaraf, yang dapat menghantarkan rasa sakit atau ngilu ke otak."Nah akibatnya, begitu ada rangsangan dari rasa manis, panas atau dingin, rasa di gigi langsung bereaksi," ujar Sabai di acara yang sama.
Sayangnya, banyak orang yang tidak mempedulikan rasa ngilu ini dan menganggap remeh karena rasa ngilu ini kadang muncul kadang hilang. Bila gigi sensitif dibiarkan, lama kelamaan dapat merusak simpul syaraf pada gigi. Bila simpul syaraf rusak, maka gigi menjadi mati dan mudah terinfeksi kuman. "Kalau sudah terinfeksi, akan lebih banyak kuman yang bisa masuk ke dalam gigi, dan menyebar ke seluruh organ lain dan menyebabkan penyakit lain seperti diabetes atau stroke," kata Sabai.
Gigi sensitif secara fisik dapat terlihat pada kontur permukaan gigi yang tidak terlalu rata dan warna yang sedikit lebih kuning. Menurut Sabai warna lebih gelap pada gigi menunjukkan, email gigi yang mulai rusak dan menipis. Laju kerusakan email gigi tidak dapay diprediksi. "Semakin sering seseorang melakukan kebiasaan buruk pada gigi, akan semakin cepat rusak lapisan email pada gigi," kata Sabai.
Kebiasaan yang dapat merusak lapisan email gigi antara lain adalah cara menyikat gigi yang salah, terlalu banyak menggunakan pemutih gigi, ataupun gigi yang tidak rajin dirawat atau dibersihkan. Cara menyikat gigi agar lapisan email gigi tidak rusak adalah dengan cara memutar. "Kalau dulu kan diajarkannya dari atas ke bawah dan tanpa sadar sering kekencengan," kata Sabai.
Cara yang salah serta tekanan yang terlalu kuat akan menyebabkan gusi turun. Gusi ini kemudian menekan gigi dan dapat menipiskan lapisan gigi. Salah satu cara mengantisipasi dan mengurangi laju kerusakan email gigi, tentu menyikat gigi dengan menggunakan sikat gigi berbulu halus dan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif.
CHETA NILAWATY
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
31 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya