Gaya Modest Wear koleksi spring/summer 2016 Hana Tajima. TEMPO/Dini Teja
TEMPO.CO, London - Suksesnya pemasaran koleksi 'hijab friendly' Uniqlo di Asia membuat gerai fashion asal Jepang ini serius menekuni lini busana muslimah, selain koleksi yang selama ini ada. Khusus untuk menggarap lini ini, mereka menggandeng desainer muda asal Inggris, Hana Tajima.
Di tangan Tajima, busana Muslimah Uniqlo tampil dalam potongan kasual dengan cutting inovatif khasnya, termasuk jilbab, celana jins, blus, dan gaun panjang. "Saya mengambil pendekatan yang berbeda dari busana sederhana yang selama ini ada," katanya.
Salah satu nilai jual rancangan Tajima untuk Uniqlo adalah penggunaan kain yang adem dan nyaman dikenakan. Ia membuat tak hanya baju tapi juga dalaman jilbab dan bando yang terbuat dari bahan AIRism, kain hasil inovasi Uniqlo.
"Hal pertama yang saya pikirkan ketika mereka meminta saya untuk merancang koleksi terbaru ini adalah 'kita akhirnya bisa memiliki jilbab yang nyaman dipakai dan keren'," katanya. Busana ini akan membuat pemakainya nyaman, terutama bagi mereka yang gemar berolah raga.
Tajima belajar mode di Somerset College of Arts and Technology selama satu tahun sebelum ia mulai label pakaian sendiri, Maysaa. Namun belakangan, ia memutuskan untuk tak melanjutkan.
Tajima menyatakan awal menekuni dunia desain busana Muslim sederhana saja. Setelah masuk Islam pada usia 17 tahun, blesteran Inggris-Jepang ini merasa bahwa semua pakaian yang tersedia sangat dipengaruhi oleh budaya lain. "Merancang busana sendiri membantu menciptakan identitas untuk diri saya sendiri," katanya, soal menciptakan pakaian yang terinspirasi gaya Barat dan Jepang.
Tajima mengatakan dia kagum dengan reaksi pers Barat dan pelanggan Uniqlo atas rancangannya. "Orang-orang telah begitu terbuka untuk ide dan juga benar-benar memahami itu bukan hanya tentang busana Muslim semata, tapi juga tentang estetika yang berbeda dan pandangan berbeda tentang definisi kecantikan," katanya.
Dengan menekuni lini busana Muslim, Uniqlo bergabung merek ternama yang sebelumnya menekuni lini ini, seperti H & M dan Dolce & Gabbana. Kedua merek dunia ini sudah lebih dulu meluncurkan lini jilbab dan abaya.
Yang menarik, Tajima membuat rancangannya bisa dipakai siapa saja, baik mereka yang berhijab atau tidak. "Fashion adalah tentang ekspresi diri. Saya tidak berpikir ada benar-benar konflik ketika Anda berbicara tentang itu," katanya.
