Perlawanan Dhyta Si Kode Ungu

Reporter

Editor

Anton Septian

Kamis, 21 April 2016 15:47 WIB

Aktivis perempuan Dhyta Caturani. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Semangat seorang aktivis sudah menghinggapi Dhyta Caturani sejak belia. Ketika duduk di bangku sekolah menengah atas, dia mengirimkan surat dukungan kepada mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang kerap berunjuk rasa menentang Presiden Soeharto. Ia pun terlibat pergerakan mahasiswa saat masuk ke Jurusan Sosiologi Universitas Gadjah Mada pada 1994.

Di Kota Gudeg, semangat Dhyta kian menyala. Dia ikut kelompok diskusi Tegak Lima, bergabung dengan Partai Rakyat Demokratik, hingga ikut berdemonstrasi menumbangkan rezim Soeharto pada 1998. Berbagai bentuk kekerasan fisik dari aparat telah dirasakannya. Peristiwa yang paling menonjol adalah ketika ia dihajar serdadu di depan kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, pada 1999. Giginya rontok. Ia harus dirawat.

Kini, pada era Reformasi, Dhyta masih menyuarakan perlawanan terhadap yang dia anggap salah. Melalui berbagai wadah, termasuk Internet dan media sosial, dia rajin menyuarakan isu demokratisasi. Dhyta pun bergabung dengan Gerakan Indonesia tanpa Front Pembela Islam, One Billion Rising, Festival Belok Kiri, dan PurpleCode—komunitas pemerhati gender dan teknologi. PurpleCode atau Kode Ungu pun menjadi wadah yang paling banyak menampung spirit aktivisme Dhyta. ”Internet adalah wadah di mana ekspresi dan suara perempuan bisa setara dan didengar,” kata Dhyta.

Sebetulnya ada banyak jejak Dhyta dalam aktivisme sosial di Indonesia. Dari advokasi kasus penculikan aktivis 1998, advokasi korban kekerasan 1965, hingga yang terbaru membantu perlawanan warga Pegunungan Kendeng menolak industri semen. Perempuan ini juga ada dalam pemutaran film dokumenter Pulau Buru Tanah Air Beta garapan Rahung Nasution dan Belok Kiri.Fest yang sempat dilarang beberapa waktu lalu. “Aku enggak pernah membatasi diri di isu-isu tertentu saja. Pokoknya demi HAM dan demokrasi,” kata Dhyta.

Dhyta juga kerap menjadi pembicara dalam sejumlah kegiatan pembelajaran Internet dan forum internasional. Dua tahun terakhir, Dhyta diundang mengikuti kegiatan Internet Governance Forum, forum yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membicarakan isu-isu Internet. Ia juga aktif di Feminist Principle of the Internet. “Ada 50 perempuan dari 30 negara yang membahas isu feminisme di situ,” ujarnya.

Untuk menyambung hidup, Dhyta punya beberapa pekerjaan. “Kalau untuk makan, aku freelance sebagai penerjemah atau fasilitator,” kata dia. Dhyta sudah tak punya penghasilan tetap sejak keluar dari Engage Media, organisasi nirlaba yang menggunakan teknologi media dan perangkat lunak bebas untuk aktivisme sosial. Dia keluar dari sana karena ingin berfokus menggarap PurpleCode selaku proyek kolektif.

Bila ditarik sejak pertama Dhyta berkuliah, praktis pemilik akun twitter @purplerebel itu sudah 20 tahun lebih menjadi aktivis lintas isu. Dhyta mengaku belum mau berhenti. “Melelahkan sih, tapi ‘di situ’ enaknya,” kata Dhyta. Komitmen dan konsistensi aktivismenya kini diuji waktu.

TITO SIANIPAR

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

13 jam lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

2 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

4 hari lalu

Semangat Hari Kartini dalam Transformasi Kepemimpinan Perempuan di Jasa Marga

27 persen perempuan sebagai pimpinan puncak perusahaan.

Baca Selengkapnya

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

5 hari lalu

PT Pegadaian Dukung Kesetaraan Gender Melalui Edukasi Keuangan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

5 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

6 hari lalu

Daftar Film Perjuangan Kartini Berikut Sinopsisnya

Film-film yang menggambarkan perjuangan R.A Kartini

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

6 hari lalu

Jejak Surat RA Kartini: Emansipasi Hingga Agama

Potongan-potongan surat RA Kartini yang menunjukan perjuangan wanita

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

7 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya