TEMPO.CO, Jakarta - Pendidikan seks dapat diberikan kepada anak sejak dini. Sesuai dengan pola pikir usianya. Pendidikan seks jangan diberikan setelah dewasa, tapi sudah mulai dikenalkan dari usia sejak kecil.
Banyak orang tua yang merasa bingung bagaimana memulai memberikan pendidikan seks kepada anak. Kapan waktu yang tepat, bagaimana caranya, siapa yang berkewajiban melakukannya?
Boyke Dian Nugraha dan Sonia Wibisono berkolaborasi menulis buku berjudul Adik Bayi Datang Dari Mana? A-Z Pendidikan Seks Usia Dini. Peluncuran buku setebal 73 halaman yang diterbitkan oleh Mizan itu berlangsung di Hotel Grand Mahakam, Jakarta.
Berikut tahapan-tahapan tentang pendidikan seks:
1. Pendidikan seks bisa dikenalkan sejak lahir. Mintalah izin kepada si kecil ketika membuka baju atau mengganti popok. Biasakan juga untuk mengganti bajunya di ruangan yang tertutup. Meski anak masih bayi dan belum bisa merespons Anda, melalui kebiasaan sederhana ini, dia belajar untuk menghargai tubuhnya sendiri dan orang lain. Kemudian ajarkan dia merawat dan membersihkan kelaminnya setelah buang air kecil dan buang air besar.
2. Saat beranjak balita, kenalkan berbedaan antara laki-laki dan perempuan. Mulai dari contoh terdekat. Misalnya, ayah adalah laki-laki, bunda adalah perempuan. Lalu terangkan perbedaan organ tubuh antara ayah dan bunda. Juga tanamkan moral dan kesopanan sesuai nilai-nilai agama. Jelaskan tentang aturan pakaian dalam (underwear) dan cara melindungi diri dari orang asing.
3. Menjelang pupertas, kenalkan kepada anak tentang tanda-tanda pubertas dan bagaimana menghadapinya jika dia mengalaminya. Beri dia rambu-rambu yang jelas dalam bergaul dengan lawan jenis. Terangkan dengan jelas dan singkat dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak sesuai dengan kemampuan berpikirnya.
BISNIS.COM
Berita terkait
Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha
17 jam lalu
Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.
Baca SelengkapnyaPerlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak
4 hari lalu
Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan
4 hari lalu
Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.
Baca SelengkapnyaKisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda
4 hari lalu
Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.
Baca SelengkapnyaMakna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda
4 hari lalu
Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
5 hari lalu
Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.
Baca SelengkapnyaPolitikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay
5 hari lalu
Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.
Baca SelengkapnyaUSAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus
9 hari lalu
Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah
Baca SelengkapnyaGibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah
10 hari lalu
Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.
Baca SelengkapnyaKPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal
10 hari lalu
Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.
Baca Selengkapnya