Hidrokuinon dan 5 Bahan Berbahaya dalam Perawatan Kulit

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 10 Mei 2023 18:35 WIB

Ilustrasi produk perawatan kulit. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum menggunakan produk perawatan kulit, penting untuk mengetahui bahan-bahan yang dikandungnya. Sebab, beberapa bahan berbahaya harus dihindari, terutama jika memiliki kulit sensitif. Beberapa bahan tersebut termasuk pewangi yang keras, paraben, dan sulfat.

1. Hidrokuinon

Dilansir dari Hindustan Times, ahli kosmetologi klinis di India Debeshi Bhattacharjee menyoroti bahwa ada bahan yang mungkin tidak kita sadari, di antaranya bahan pencerah kulit seperti hidrokuinon dan krim berbasis steroid, yang seharusnya hanya boleh digunakan dengan resep dokter.

“Hydroquinone adalah bahan yang populer dalam produk pencerah kulit, tetapi penggunaan bahan ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan penipisan dan sensitivitas kulit. Krim berbasis steroid, bila digunakan tanpa resep, juga bisa menyebabkan masalah serupa. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan produk ini hanya di bawah pengawasan medis untuk menghindari efek buruk pada kulit," kata dia.

2. Merkuri

Pakar perawatan kulit itu menambahkan bahan berbahaya lain yang harus diperhatikan adalah merkuri. Beberapa produk perawatan kulit Cina mungkin mengandung bahan ini, yang dapat menyebabkan sensitivitas kulit dan masalah kesehatan serius lainnya. Untuk menghindari masalah seperti itu, penting untuk selalu memeriksa label apakah ada merkuri atau bahan berbahaya lainnya dan hindari penggunaan produk semacam itu.

3. Silikon dan SLS

Silikon dan sodium lauryl sulfate (SLS) adalah dua bahan lain yang harus diperhatikan dalam produk perawatan kulit. Silikon dapat menyumbat pori-pori dan mencegah kulit bernafas, sedangkan SLS dapat menjadi keras dan kering, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Untuk menghindari masalah tersebut, carilah produk yang memiliki kandungan yang lembut dan cocok untuk kulit Anda. Hindari produk dengan konsentrasi silikon dan SLS yang tinggi.

4. Alkohol

Advertising
Advertising

Debeshi Bhattacharjee menegaskan bahwa dengan memilih produk yang lembut dan bergizi, kita dapat membantu melindungi dan meningkatkan kecantikan alami kulit kita.

“Selain bahan-bahan yang disebutkan di atas, penting juga untuk menghindari produk perawatan kulit berbasis alkohol karena dapat mengeringkan kulit dan menyebabkan iritasi.

Demikian pula, menggunakan produk yang mengandung exfoliant atau scrub yang keras dapat menyebabkan robekan mikro pada kulit dan merusak lapisan pelindung kulit.

Secara keseluruhan, penting untuk memperhatikan kandungan dalam produk perawatan kulit yang kita gunakan dan menghindari bahan berbahaya yang dapat menyebabkan kulit sensitif, iritasi, dan masalah kesehatan lainnya.

"Jika ragu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit atau profesional medis lainnya untuk mendapatkan panduan tentang produk perawatan kulit terbaik untuk jenis dan masalah kulit kita. Dengan memperhatikan produk yang kita gunakan dan bahan yang dikandungnya, kita dapat membantu memastikan kulit kita tetap sehat dan cerah," ujar dia.

5. Paraben

Pakar kulit lain, Stuti Khare Shukla, mengungkapkan, salah satu bahan berbahaya yang paling umum dalam produk perawatan kulit adalah paraben. Pengawet ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur, tetapi telah dikaitkan dengan gangguan hormonal dan dapat menyebabkan masalah kesehatan reproduksi.

Paraben dapat ditemukan dalam segala hal mulai dari pelembap hingga riasan, jadi penting untuk membaca label bahan dengan hati-hati dan memilih produk yang bebas paraben.

6. Wewangian sintetis

Wewangian sintetis juga merupakan penyebab umum jika dikaitkan dengan bahan perawatan kulit yang berbahaya. "Wewangian ini sering dibuat dari kombinasi bahan kimia dan dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi kulit," kata dia.

Dia menekankan, carilah produk yang bebas pewangi atau gunakan wewangian alami nabati. Formaldehyde adalah pengawet yang terkadang digunakan dalam produk perawatan kulit untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Namun, itu dikenal sebagai karsinogen dan dapat menyebabkan iritasi kulit dan reaksi alergi. Phthalates adalah kelompok bahan kimia lain yang sering digunakan dalam wewangian dan dapat mengganggu fungsi hormonal dan berpotensi menyebabkan masalah perkembangan.

Minyak mineral adalah bahan turunan minyak bumi yang digunakan dalam banyak produk perawatan kulit sebagai pelembap. Namun, itu bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

HINDUSTAN TIMES

Pilihan Editor: Jangan Mudah Percaya Janji Kosmetik yang Bisa Cepat Memutihkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

16 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

19 jam lalu

Saran Pakar dalam Memilih Skincare yang Aman

Pakar membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

23 jam lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Manfaat Saffron untuk Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

1 hari lalu

Manfaat Saffron untuk Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Tak hanya untuk kesehatan fisik, saffron juga bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan kulit saat cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

6 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

6 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

11 hari lalu

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

Dermatolog mengatakan pengobatan penyakit kulit rosacea bisa dilakukan dengan beberapa modalitas seperti suntik atau laser.

Baca Selengkapnya

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

14 hari lalu

Saran Dermatolog buat Penderita Rosacea agar Tak Semakin Parah

Empat jenis produk perawatan kulit dibutuhkan penderita rosacea demi mengurangi keluhan gatal-gatal. Simak saran dermatolog.

Baca Selengkapnya

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

22 hari lalu

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.

Baca Selengkapnya

6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

36 hari lalu

6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.

Baca Selengkapnya