6 Tips Mengatasi Kerusakan Rambut Akibat Polusi Udara

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 24 April 2023 20:59 WIB

Ilustrasi rambut bob. Unsplash.com/Tore F

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara dapat merusak rambut dan berdampak negatif pada kulit kepala. Polutan di udara seperti sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan partikel dapat mengendap di kulit kepala dan rambut yang menyebabkan kekeringan, iritasi, dan ketombe.

Dokter kulit dan ahli trikologi, Sravya C Tipirneni, mengatakan, polutan yang mengendap dapat menyumbat folikel rambut yang menyebabkan penipisan rambut dan rambut rontok. Selain itu, bahan kimia di udara dapat menyebabkan rambut kusam dan menyebabkan penuaan rambut akibat stres oksidatif, menurut Shibani Bhatia, konsultan dokter kulit.

Untuk mengatasi efek samping polusi udara pada rambut dan kulit kepala Anda, ikuti rekomendasi para ahli berikut ini.

1. Membersihkan kulit kepala

Polutan di udara dapat membuat kulit kepala dan rambut Anda terasa berminyak. Ketombe bisa menjadi masalah lain. Belilah sampo yang bagus dengan asam salisilat yang juga bebas sulfat. Cuci rambut Anda secara teratur untuk menghilangkan keringat, debun dan kotoran serta menjaga kebersihan kulit kepala Anda. Anda bisa menggunakan sampo clarifying seminggu sekali untuk membersihkan kulit kepala secara mendalam.

2. Kondisioner pelembap

Rambut kehilangan kelembaban alami karena panas dan polusi. Mengoleskan kondisioner ke rambut Anda dan membiarkannya selama 10 hingga 15 menit, setidaknya seminggu sekali, akan membuat rambut Anda sehat.

3. Menutupi rambut

Advertising
Advertising


Jika Anda bepergian, terutama dengan kendaraan roda dua, tutupi rambut Anda dengan syal atau topi. Kontak terus-menerus dengan kotoran, udara, dan angin dapat membuat rambut Anda kasar.

4. Kolagen


Rambut terdiri dari keratin dan asam amino. Penambahan suplemen kolagen dapat bermanfaat karena polusi udara dapat menyebabkan kerusakan radikal bebas pada rambut Anda.

5. Antioksidan


Menetralkan stres oksidatif yang dihadapi rambut Anda akibat polusi dengan menambahkan produk dengan antioksidan seperti vitamin C dan E ke dalam rutinitas Anda.

6. Masker pembersih atau lulur


Lulur atau masker rambut yang baik, sekali dalam 10-15 hari, akan menghilangkan polutan, yang menyumbat pori-pori di kulit kepala Anda. Jangan gunakan setiap hari karena dapat mengeringkan rambut Anda.

Jika Anda melihat kerusakan rambut dan tidak yakin dengan sumbernya, polutan di udara bisa menjadi penyebabnya. Ini membutuhkan dukungan internal dan eksternal untuk menjaga rambut Anda terlihat sehat dan lebih penuh. Misalnya hindari menggunakan alat penataan rambut yang panas seperti pengering rambut atau pelurus karena dapat merusak helai rambut Anda lebih jauh.

Jangan memilih gaya rambut ketat secara teratur karena dapat menyebabkan kerusakan rambut. Gunakan potongan rambut dan trim biasa untuk menghilangkan rambut bercabang. Sisir bergigi lebar akan membantu menguraikan rambut Anda dengan lembut. Konsumsi makanan sehat yang kaya protein, vitamin dan mineral penting untuk pertumbuhan rambut

Perawatan DIY untuk melindungi rambut Anda dari polusi udara, bisa dilakukan dengan mengoleskan masker rambut seminggu sekali yang terbuat dari bahan-bahan seperti lidah buaya, madu, dan minyak kelapa untuk menutrisi dan melembabkan rambut Anda

Bilas rambut Anda dengan cuka sari apel yang diencerkan dengan air untuk menghilangkan penumpukan dan mengembalikan keseimbangan pH alami kulit kepala Anda. Selain itu, Anda bisa membuat hair mist DIY dari air mawar dan minyak esensial seperti lavender atau peppermint untuk menyegarkan dan melindungi rambut And, serum rambut DIY yang terbuat dari minyak argan, minyak jojoba, dan minyak vitamin E untuk menciptakan pelindung di sekitar helai rambut Anda.

HINDUSTAN TIMES

Pilihan editor: 10 Efek Samping Hair Smoothing yang Perlu Diketahui

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

20 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

5 hari lalu

Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

Memahami penyebab rambut rontok adalah langkah awal untuk menghentikannya dan mencari perawatan yang pas untuk mencegah kebotakan.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

6 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

12 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

29 hari lalu

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya

Baca Selengkapnya

Pahami Dulu soal Rambut dan Kebutuhannya sebelum Putuskan Sering Keramas

30 hari lalu

Pahami Dulu soal Rambut dan Kebutuhannya sebelum Putuskan Sering Keramas

Sebelum memutuskan untuk keramas, ketahui dulu apakah rambut memang sudah perlu dicuci? Pahami juga jenis sampo apa yang lebih cocok.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

34 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya