Kenapa Wanita yang Pakai IUD Masih Bisa Hamil?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 12 Februari 2023 22:05 WIB

Ilustrasi KB spiral atau IUD. shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pernah mendengar cerita seorang wanita hamil meski sudah pasang IUD? Kisah seperti itu banyak beredar dari mulut ke mulut, bahkan beberapa tahun lalu di media sosial beredar foto bayi baru lahir memegang IUD atau KB spiral. Meski gambar tersebut tidak sepenuhnya benar, muncul pertanyaan, bagaimana wanita yang sudah pakai IUD masih bisa hamil?

IUD, kependekan dari "intrauterine device", adalah salah satu alat kontrasepsi jangka panjang yang paling efektif di pasaran. Ada dua jenis IUD, keduanya berbentuk T dan dimasukkan ke dalam leher rahim untuk mencegah kehamilan. IUD hormonal menggunakan hormon progestin untuk mengentalkan lendir di leher rahim untuk membantu menghentikan sperma membuahi sel telur, serta menipiskan lapisan rahim dan menekan ovulasi sebagian, menurut Mayo Clinic. Ada juga IUD tembaga, yang tidak menggunakan hormon, malah mencegah kehamilan karena tembaga memberikan reaksi peradangan yang beracun bagi sperma dan sel telur.

IUD dapat mencegah kehamilan hingga 12 tahun, tergantung jenis dan merek, dan bahkan dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat jika dipasang dalam waktu lima hari setelah berhubungan seks tanpa kondom, menurut Planned Parenthood.

Mengapa kehamilan terjadi dengan IUD?

Hugh Taylor, ketua departemen kebidanan, ginekologi dan ilmu reproduksi di Yale School of Medicine, mengatakan kepada Yahoo Life bahwa kehamilan jarang terjadi tetapi bukan tidak mungkin. Sekitar 1 persen wanita dengan IUD terpasang masih bisa hamil.

"Kehamilan lebih sering terjadi jika IUD telah masuk ke dalam serviks atau benar-benar lepas atau telah kedaluwarsa," kata Taylor. Selain itu, IUD hormonal mungkin tidak memiliki efektivitas penuh selama beberapa hari setelah pemasangan.

Advertising
Advertising

Jonathan Schaffir, dokter kebidanan dan ginekologi di Pusat Medis Wexner Universitas Negeri Ohio, mengatakan bahwa jutaan sperma dalam ejakulasi, sulit untuk memblokir 100 persen sperma yang ada dengan cara apa pun. "Juga, IUD yang terlepas dari tempatnya dan tidak menempati rongga rahim dengan benar tidak akan mencegah implantasi."

Dia menambahkan, kemungkinan keseluruhan IUD terlepas adalah 3-4 persen, jadi mayoritas kehamilan yang terjadi adalah pada wanita yang mengira mereka masih memiliki IUD saat alat itu telah lepas tanpa sepengetahuan mereka.

Bisakah bayi memegang IUD saat lahir?

Tidak juga. "Saat IUD dan bayi sama-sama berada di dalam rahim, bayi tumbuh dalam kantung cairan ketuban," jelas Taylor. "IUD akan ditemukan di dalam rahim tetapi tidak di kantung ketuban. Jadi, bayi tidak dapat memegang IUD."

IUD seharusnya dilepas pada awal kehamilan, tetapi jika keluar saat melahirkan, seringkali bersama dengan plasenta.

Jika berencana untuk melanjutkan kehamilan, sebaiknya segera melepas IUD. Menurut Taylor, saat masih ada IUD, risiko keguguran dan kelahiran prematur meningkat. Ada juga risiko mengalami kehamilan ektopik, di mana sel telur dibuahi di luar rahim.

YAHOO! LIFE

Pilihan editor: Kenali Tanda IUD Bergeser Tidak pada Tempatnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

14 jam lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

7 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

8 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

17 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

20 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

20 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

21 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

22 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

23 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

25 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya