Inilah Cara Mengatasi Gejolak Emosional Akibat Keguguran

Jumat, 3 Februari 2023 18:00 WIB

Pablo Benua menemani Rey Utami yang mengalami keguguran (Instagram/@bangbenua)

TEMPO.CO, Jakarta - Mengalami keguguran bayi tentu dapat menghancurkan emosi setiap orang tua. Orang tua dapat merasa patah hati dan menjadi sulit untuk mengatur emosi. Mungkin akan timbul bersalah, marah, kaget, sedih, mati rasa, atau merasa gagal.

Dilansir dari Times of India, berikut adalah beberapa langkah mengatasi gejolak emosional akibat keguguran:

1. Berduka dan ungkapkan emosi

Keguguran dapat membuat orang tua merasakan campur aduk emosi dan ini mungkin sulit untuk diungkapkan. Anda mungkin merasa marah pada nasib Anda atas peristiwa ini atau merasa bersalah karena meragukan diri sendiri karena terlibat akan peristiwa tersebut dengan cara yang tidak disadari. Penting untuk bersikap baik kepada diri sendiri dan meluangkan waktu untuk mengatasi emosi, alih-alih menguburnya.

2. Terima uluran dari keluarga dan teman

Advertising
Advertising

Setelah keguguran, tentu akan terasa sulit untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari. Tidak apa-apa meminta bantuan anggota keluarga dan teman untuk membantu pekerjaan rumah, memasak makanan, dan pekerjaan lainnya.

3. Bicara, dengarkan, dan lewati proses bersama

Meskipun seorang ibu dapat dianggap lebih terikat secara emosional dengan calon bayinya, keguguran juga bisa sangat menghancurkan calon ayah. Penting bagi pasangan untuk saling mengungkapkan perasaan mereka, mendengarkan satu sama lain, dan mengatasi rasa sakit bersama.

4. Ucapkan selamat tinggal untuk bayi

Kehilangan bayi selama kehamilan mungkin sama sakitnya dengan kehilangan orang lain. Karena itu, penting untuk menerima kehadiran bayi, tidak peduli seberapa pendek umurnya, dan mengucapkan selamat tinggal. Tidak apa-apa untuk meluangkan waktu dan menemukan cara sendiri untuk mengucapkannya. Ini dapat membantu menyembuhkan patah hati Anda.

5. Pastikan ibu tidak merasa bersalah

Baik secara internal dari tingkat pribadi atau dari banyak sudut pandang, ibu hamil sering disalahkan atas keguguran tersebut. Pada kenyataannya, sebagian besar keguguran terjadi karena kelainan kromosom pada janin. Merasa bersalah tidak akan membantu jika tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengubah hasil kehamilan.

Penting untuk melepaskan diri dari menyalahkan diri sendiri untuk bergerak maju. Sama pentingnya bagi ayah untuk memastikan ibu tidak merasa bersalah atau dibuat merasa bersalah oleh orang lain.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Menghadapi Keguguran, Persoalan yang Kerap Dianggap Remeh Padahal Penting

Berita terkait

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

1 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

1 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

4 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

4 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

7 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

8 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

8 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

12 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

18 hari lalu

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.

Baca Selengkapnya