Ratu Elizabeth Dikabarkan Idap Kanker Sumsum Tulang Sebelum Meninggal, Ini Gejalanya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 2 Desember 2022 08:00 WIB

Kerajaan Inggris mengumumkan kabar duka meninggalnya Ratu Elizabeth II pada Jumat dinihari, 9 September 2022. Ratu yang memerintah selama 70 tahun, 7 bulan dan 2 hari, meninggal dalam usia 96 tahun. Eddie Mulholland/Pool via REUTERS/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah buku baru tentang Ratu Elizabeth II menyebut bahwa dia berjuang melawan penyakit serius pada tahun terakhir hidupnya. Dalam buku Elizabeth: An Intimate Portrait, penulis Gyles Brandreth menyatakan bahwa Ratu Elizabeth menderita kanker, meskipun penyebab resmi kematiannya adalah usia tua.

"Saya pernah mendengar bahwa Ratu memiliki bentuk myeloma - kanker sumsum tulang - yang bisa menjelaskan kelelahan dan penurunan berat badannya dan 'masalah mobilitas' yang sering diceritakan selama sekitar setahun terakhir dalam hidupnya," kata Brandreth.

Dia menambahkan bahwa gejala myeloma yang paling umum adalah nyeri tulang, terutama di panggul dan punggung bagian bawah, dan multiple myeloma adalah penyakit yang sering menyerang orang tua.

"Saat ini, belum ada obat yang diketahui, tetapi pengobatan – termasuk obat-obatan untuk membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dan obat-obatan yang membantu mencegah melemahnya tulang - dapat mengurangi keparahan gejalanya dan memperpanjang kelangsungan hidup pasien selama berbulan-bulan atau dua hingga tiga tahun," kata dia.

Jadi apa sebenarnya myeloma itu? "Multiple myeloma adalah kanker darah langka yang mempengaruhi sel plasma Anda," menurut Cleveland Clinic.

Sel plasma adalah sel darah putih dan bagian dari sistem kekebalan. Sel plasma (terkadang disebut sel B) membuat antibodi yang disebut imunoglobulin untuk membantu melawan infeksi. Multiple myeloma terjadi ketika sel sehat berubah menjadi sel abnormal yang berkembang biak dan menghasilkan antibodi abnormal yang disebut protein M. Perubahan ini memulai serangkaian masalah dan kondisi medis yang dapat memengaruhi tulang, ginjal, dan kemampuan tubuh untuk membuat sel darah merah dan putih yang sehat serta trombosit. Multiple myeloma jarang terjadi, memengaruhi sekitar 7 orang dari 100.000 orang setiap tahun.

Dokter Liz Aguiniga mengatakan, sel kanker menyebar dari sumsum tulang melalui aliran darah, seperti sel kekebalan normal meninggalkan sumsum tulang untuk membantu melawan infeksi. "Sel-sel kanker kemudian dapat melakukan perjalanan ke seluruh tubuh untuk membentuk lebih banyak tumor."

Ingin tahu lebih banyak? Berikut lima gejala myeloma atau kanker sumsum tulang seperti yang dialami Ratu Elizabeth II menurut para ahli.

1. Nyeri tulang

James Hoffman, asisten profesor kedokteran klinis di Sylvester Comprehensive Cancer Center, University of Miami Health System mengatakan bahwa nyeri tulang adalah gejala umum myeloma. "Kami mengajari mahasiswa kedokteran untuk mengingat akronim CRAB," kata Hoffman. "CRAB berarti cara myeloma dapat menyakiti orang."

C berarti kadar kalsium tinggi (hiperkalsemia), R berarti kerusakan renal (ginjal), A untuk anemia (jumlah sel darah merah rendah), dan B untuk bone lesions (lesi tulang)

"Ini adalah penyakit sumsum tulang, jadi bagian lunak di dalam tulang adalah tempat sel darah lahir, dan di situlah sel kanker ini tumbuh," kata Hoffman. "Ketika sel-sel myeloma tumbuh di dalam sumsum itu, mereka memengaruhi tulang kerangka, tulang keras di sekitar sumsum, dan melemahkannya." Tulang yang melemah dapat mengakibatkan nyeri atau patah tulang.

2. Memar

Advertising
Advertising

Matt Kalaycio, ahli hematologi bersertifikat dan profesor di Cleveland Clinic Lerner College of Medicine di Case Western Reserve University, mengatakan tanda umum lainnya adalah memar. Alasan paling umum bahwa orang dengan kanker darah memar adalah dari obat yang mengencerkan darah, seperti aspirin atau obat antikoagulan, atau trombosit rendah. Trombosit adalah sel yang mengapung di dalam darah kita yang menyebabkan pembekuan darah. Memiliki terlalu sedikit trombosit menyebabkan risiko pendarahan, dan dengan itu timbul memar. Jadi trombosit rendah dan obat antikoagulan untuk mengencerkan darah untuk mencegah atau mengobati pembekuan darah adalah alasan paling umum, tetapi ada alasan lain mengapa orang mengalami memar dari kedua mekanisme tersebut.

"Jika tidak yakin mengapa ada memar di lengan, kaki, atau tempat lain di mana tidak ingat pernah mengalami trauma di tempat itu, dan Anda tidak menggunakan pengencer darah atau aspirin, yah, terkadang hal-hal yang terlihat seperti memar ternyata sesuatu yang lain," kata dia. Jadi ada baiknya memastikannya melalui pemeriksaan.

3. Kelelahan

Kelelahan adalah salah satu gejala myeloma yang paling umum. "Pada myeloma, ada tiga penyebab spesifik kelelahan: anemia, sitokin, dan nyeri," kata Scarlett Bergam. "Salah satu dari ini dapat menyebabkan kelelahan, bersamaan dengan penurunan nafsu makan, kelemahan, dan penurunan berat badan. Ketika orang mengalami ketiganya, kelelahan yang diakibatkannya bisa sangat luar biasa."

Faktor lain dapat menambah kelelahan itu, kata dokter, adalah ketika seseorang didiagnosis menderita kanker. Dengan multiple myeloma, banyak hal yang terjadi pada saat bersamaan. "Pasien bisa merasakan sakit, pasien bisa mengalami gangguan ginjal. Pasien... pasti akan mengalami kecemasan yang luar biasa atau bahkan depresi," ujar Hoffman.

4. Infeksi berulang

Infeksi yang konstan dan berulang adalah salah satu gejala myeloma, kata para ahli. "Sel plasma abnormal tidak dapat melindungi tubuh dari infeksi," menurut American Cancer Society. Seperti disebutkan sebelumnya, sel plasma normal menghasilkan antibodi yang menyerang kuman. Pada multiple myeloma, sel myeloma mendesak keluar sel plasma normal, sehingga antibodi untuk melawan infeksi tidak dapat dibuat. Antibodi yang dibuat oleh sel myeloma tidak membantu melawan infeksi. Itu karena sel myeloma hanyalah banyak salinan dari sel plasma yang sama, semuanya membuat salinan dari antibodi (atau monoklonal) yang persis sama.

Dokter Marcio Nucci dan Elias Anaissie mengatakan bahwa infeksi merupakan komplikasi utama dan penyebab utama kematian pada pasien multiple myeloma. "Risiko infeksi disebabkan oleh imunodefisiensi multifaktorial yang disebabkan oleh penyakit itu sendiri dan rejimen pengobatan yang diberikan selama fase terapi yang berbeda. Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan yang signifikan dalam pengelolaan MM telah terjadi, menghasilkan peningkatan yang nyata dalam kelangsungan hidup," kata mereka.

5. Insomnia

Insomnia dan masalah tidur lainnya adalah efek samping yang umum dari myeloma. "Jika mengalami kesulitan tidur saat hidup dengan myeloma atau jenis kanker lainnya, Anda memahami dampaknya terhadap kualitas hidup," kata dokter keluarga Emily Wagner.

Efek samping dari perawatan perawatan kanker dapat mengganggu tidur. Masalah tidur dan insomnia juga bisa disebabkan oleh kelelahan akibat kanker itu sendiri. "Kelelahan ekstrem terbukti mengganggu pola tidur dan bisa menyebabkan Anda tidak bisa tidur di siang hari dan tetap terjaga di malam hari. Hal ini mengganggu ritme sirkadian alami tubuh dan bisa menyebabkan lebih banyak masalah kesehatan," kata Wagner.

Ratu Elizabeth II meninggal pada 8 September 2022 pada usia 96 tahun. Saat meninggal, Raru Inggris Raya itu sedang beristirahat di Kastil Balmoral, Skotlandia.

EATTHIS.COM

Baca juga:
6 Gaya Ratu Elizabeth II yang Berhasil Mengubah Fashion Kerajaan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

5 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

16 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya