6 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memperpendek Usia, Termasuk Sedentary Lifestyle

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 25 November 2022 08:00 WIB

Ilustrasi pesta. Foto : Freepik

TEMPO.CO, Jakarta - Merokok dan minum minuman beralkohol berlebihan akan memicu banyak penyakit dan memperpendek usia. Bukan itu saja, banyak kebiasaan buruk lainnya yang tanpa disadari bisa berkontribusi pada kematian dini.

Tomi Mitchell, dokter keluarga yang menerapkan strategi kesehatan holistik, mengungkap beberapa kebiasaan lain yang dapat memperpendek harapan hidup, termasuk makan makanan olahan tinggi gula dan lemak, duduk untuk waktu yang lama, dan kurang berolahraga. Tapi tenang saja, semua kebiasaan ini bisa diubah.

Inilah kebiasaan buruk yang harus diubah menurut Mitchell.

1. Suka menunda

Bukan rahasia lagi bahwa menunda-nuda bisa berdampak negatif dalam banyak hal, dari nilai buruk hingga kehilangan kesempatan. Namun, tahukah Anda bahwa menunda-nunda juga bisa menjadi masalah hidup dan mati? Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien kanker yang menunda mencari pengobatan lebih mungkin untuk mati daripada mereka yang tidak.

"Menunda-nunda bisa menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan, tetapi penting untuk diingat bahwa kesehatan dipertaruhkan. Jika Anda atau seseorang menderita kanker, jangan ambil risiko memperburuk situasi dengan menunda pengobatan. Itu bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati," kata Mitchell, seperti dikutip eatthis.com.

2. Ingin selalu ingin bersenang-senang

Orang yang ingin bersenang-senang lebih cenderung menyerah pada tekanan teman sebaya, yang dapat menyebabkan mereka memiliki kebiasaan penyebab kanker, seperti merokok atau minum alkohol. Selain itu, orang-orang yang suka bersenang-senang cenderung mendahulukan kebutuhan mereka sendiri, yang mengarah ke pilihan gaya hidup yang tidak sehat.

"Misalnya, mereka mungkin melewatkan makan atau memilih makanan olahan daripada buah dan sayuran yang sehat. Semua faktor ini dapat meningkatkan risiko kanker," Mitchell menjelaskan.

3. Malas ke kamar mandi

Mitchell mengatakan bahwa banyak orang takut menggunakan kamar mandi yang menyebabkan orang menahan buang air kecil atau buang air besar. Menahan buang air besar, menurut peneitian, mungkin tidak secara langsung meningkatkan faktor risiko kanker usus besar. Namun, menahannya dapat menyebabkan sembelit. Ini akan bertambah berat jika menjalani pola makan rendah serat, yang merupakan faktor risiko kanker usus besar.

4. Bersikap negatif

Advertising
Advertising

"Sama seperti sel kanker dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam tubuh, demikian juga pikiran dan perasaan negatif," kata Mitchell. “Dan seperti halnya kanker, pikiran dan perasaan negatif dapat memiliki efek yang merugikan pada kesehatan fisik kita. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki sikap positif lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker."

Pasien kanker yang mempertahankan pikiran positif lebih mungkin untuk merespons dengan baik pengobatan. Ada beberapa kemungkinan penjelasan. Pertama, berpikir positif dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih mampu melawan sel kanker. Kedua, memiliki sikap positif dapat mengarah pada kebiasaan yang lebih sehat, seperti makan bergizi makanan dan berolahraga secara teratur. Ketiga, penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan pandangan positif cenderung hidup lebih lama daripada mereka yang pesimis.

5. Penyakit menular seksual

Penyakit kanker meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu faktor penyebabnya adalah meningkatnya jumlah orang yang terlibat dalam perilaku berisiko, seperti memiliki banyak pasangan seksual. Kanker serviks, penis, esofagus, vagina, dan vulva, dikaitkan dengan human papillomavirus (HPV). Masing-masing jenis kanker ini telah dikaitkan dengan HPV yang dapat ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom. Risiko tertular kanker meningkat dengan jumlah pasangan seksual.

6. Gaya hidup banyak diam

Menurut Mitchell, sedentary lifedata-style atau gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap harapan hidup. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang menjalani kehidupan tidak banyak bergerak lebih mungkin meninggal lebih awal daripada mereka yang aktif secara fisik.

Ada beberapa alasan untuk ini. Pertama, kebiasaan buruk tidak banyak bergerak dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung dan diabetes. Kedua, aktivitas fisik membantu menjaga tubuh berfungsi dengan benar, membantu menjaga tulang dan otot tetap kuat, dan juga membantu mengurangi tingkat stres. Terakhir, olahraga telah terbukti meningkatkan fungsi kognitif dan melindungi terhadap kondisi seperti penyakit Alzheimer.

EATTHIS.COM

Baca juga: Minum Kopi 2-3 Cangkir Sehari Bisa Bikin Panjang Umur, Kata Penelitian

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.



Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

9 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya