Studi Baru Ungkap Efek Samping Intermittent Fasting, Terutama pada Remaja

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 22 November 2022 09:00 WIB

Ilustrasi diet intermitten fasting. Freepik.com/user14908974

TEMPO.CO, Jakarta - Intermittent fasting (IF) atau puasa berselang sering jadi pilihan diet untuk orang yang ingin menurunkan berat badan. Diet ini dilakukan dengan hanya makan dalam jangka waktu terbatas, umumnya 8 jam, dan berpuasa selama beberapa jam yang tersisa dalam sehari. Namun, sebuah studi baru menemukan bahwa pola makan ini dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.

Studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Eating Behaviors, menggunakan analisis data dari Canadian Study of Adolescent Health Behaviors. Data ini berisi informasi mengenai lebih dari 2.762 remaja dan dewasa muda yang menunjukkan bahwa selama satu tahun, 38,4 persen pria, 47,7 persen wanita, dan 52 persen transgender atau individu genderless telah melakukan puasa intermiten.

Gangguan makan remaja
Mereka yang berada di balik penelitian ini menemukan bahwa intermittent fasting terkait dengan perilaku makan yang tidak teratur. Untuk wanita, itu termasuk pesta makan dan muntah serta olahraga kompulsif, sementara pria cenderung melakukan yang terakhir.

"Mengingat temuan kami, masalahnya seberapa lazim puasa intermiten dalam sampel kami," kata penulis utama Kyle T. Ganson, asisten profesor di University of Toronto Factor-Inwentash Faculty of Social Work, menurut EurekAlert! yang dikutp Eatthis.com, Senin, 21 November 2022.

Jason M. Nagata, rekan penulis studi dan asisten profesor di University of California, San Francisco, menambahkan, "Hubungan yang ditemukan antara puasa intermiten dan perilaku gangguan makan sangat menonjol, mengingat peningkatan yang signifikan dalam gangguan makan di kalangan remaja dan dewasa muda sejak awal pandemi COVID-19."

Advertising
Advertising

Ahli gizi Mary Curnutte mengatakan bahwa studi ini menunjukkan hubungan yang sudah terlihat dalam praktik sehari-hari. "Klien sering memulai praktik puasa intermiten untuk 'menjadi sehat' karena ini adalah sesuatu yang dipromosikan sebagai sehat. Namun, membatasi asupan dapat menyebabkan perilaku makan ekstrem lainnya. Mengabaikan rasa lapar dapat menyebabkan rasa lapar meningkat, mengakibatkan makan berlebihan. Perilaku ini juga dapat memicu perilaku kompensasi seperti olahraga berlebihan atau muntah."

Selain itu, Curnutte menambahkan, mereka yang rentan terhadap gangguan makan restriktif menemukan bahwa pembatasan makan dalam intermittent fasting kemudian memicu dorongan restriktif ini. "Saya senang melihat penelitian yang menggunakan kumpulan data besar untuk menunjukkan bahwa hubungan ini signifikan, sehingga kami dapat berkomunikasi dengan orang lain bahwa puasa intermiten adalah sesuatu yang harus diwaspadai."

Curnutte juga mencatat bahwa mereka yang memiliki riwayat gangguan makan tidak boleh melakukan diet ini dalam keadaan apa pun. "Mereka yang merasa memiliki hubungan yang rumit dengan makanan harus menghindari ini juga," kata dia.

Bagi orang lain yang tertarik dengan puasa intermiten, Curnutte mengatakan tubuh secara alami berpuasa semalaman. "Jika memutuskan ingin melakukan intermittent fasting untuk waktu yang lebih lama daripada puasa semalaman ketika kita tidur, saya menyarankan mendiskusikannya dengan ahli diet untuk memastikan mereka tidak melewatkan hal penting yang dapat membahayakan tubuh mereka."

EATTHIS.COM

Baca juga: Kenali Tubuh Anda, Diet Intermittent Belum Tentu Cocok Untuk Semua Orang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

20 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

21 hari lalu

Pakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya

Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

21 hari lalu

Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror

Baca Selengkapnya

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

21 hari lalu

Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria

Baca Selengkapnya

169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

32 hari lalu

169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

Polres Jakarta Pusat menangkap 169 remaja yang konvoi motor dengan dalih membagikan takjil

Baca Selengkapnya

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

32 hari lalu

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.

Baca Selengkapnya

170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

34 hari lalu

170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

35 hari lalu

Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

Menjelang libur Lebaran di Yogyakarta, muncul sejumlah konvoi yang diikuti aksi menyalakan petasan di jalanan.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

38 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

41 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya