Diet Makanan Mentah Dinilai Berisiko untuk Kesehatan, Ini Alasannya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 4 November 2022 20:41 WIB

Ilustrasi diet makanan mentah. Freepik.com/Yanalya

TEMPO.CO, Jakarta - Diet vegan semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan orang yang ingin meningkatkan kesehatan. Sebab, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa pola makan nabati (termasuk pola makan vegan) memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung bersamaan dengan penurunan berat badan dan kadar kolesterol.

Namun, beberapa orang melakukan diet vegan secara ekstrem, memilih hanya makan makanan mentah yang dapat dikonsumsi tanpa dimasak dengan cara apa pun. Beberapa juga mengecualikan makanan yang telah diubah dari bentuk alami atau olahannya (seperti oat atau susu almond).

Pendukung diet ini mengklaim bahwa memasak menyebabkan bahan-bahan kehilangan beberapa nutrisi dan enzim penting. Dengan mengkonsumsi makanan mentah, orang yang mengikuti diet ini akan memiliki tingkat energi lebih tinggi, mencegah penyakit, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Tetapi penelitian menunjukkan bahwa diet makanan mentah jika diikuti untuk waktu yang lama dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan. Inilah alasannya.

1. Kehilangan nutrisi penting

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa makanan mentah mungkin lebih sehat daripada makanan yang dimasak. Misalnya, memasak menyebabkan kecambah brussel dan kubis merah kehilangan sebanyak 22 persen kandungan tiamin, bentuk vitamin B1 yang menjaga sistem saraf tetap sehat.

Advertising
Advertising

Meskipun demikian, beberapa sayuran memiliki kandungan nutrisi yang lebih besar saat dimasak. Ini karena beberapa nutrisi terikat di dalam dinding sel sayuran. Memasak memecah dinding sel, memungkinkan nutrisi dilepaskan dan lebih mudah diserap oleh tubuh.

Misalnya, saat bayam dimasak, tubuh akan lebih mudah menyerap kalsium yang dikandungnya. Penelitian juga menemukan bahwa saat memasak tomat mengurangi kandungan vitamin C hingga 28 persen, hal itu meningkatkan kandungan likopennya lebih dari 50 persen. Likopen telah dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah dari berbagai penyakit kronis termasuk penyakit kardiovaskular, kanker dan penyakit jantung. Asparagus, jamur, wortel, brokoli, kangkung, dan kembang kol adalah contoh sayuran lain yang lebih padat nutrisi saat dimasak.

Sayuran yang dimasak juga dapat memasok tubuh dengan lebih banyak antioksidan. Ini adalah molekul yang dapat melawan jenis molekul berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas, yang dapat merusak sel dan dapat menyebabkan penyakit. Beberapa sayuran (termasuk asparagus, jamur, bayam, tomat, dan brokoli) mengandung antioksidan beta-karoten (yang diubah tubuh menjadi vitamin A), lutein, dan likopen saat dimasak daripada saat mentah.

2. Kemungkinan kekurangan vitamin dan mineral

Diet makanan mentah vegan cenderung kekurangan banyak vitamin dan mineral penting, yaitu vitamin B12 dan D, selenium, seng, zat besi dan dua jenis asam lemak omega-3. Ini karena banyak makanan yang mengandung vitamin dan mineral tingkat tinggi ini berasal dari hewan seperti daging dan telur. Semua vitamin ini berperan kunci dalam struktur, pengembangan dan produksi sel-sel otak dan saraf, di samping mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Hal yang menjadi perhatian khusus adalah kadar vitamin B12. Sebuah studi pada orang-orang yang mengikuti diet makanan mentah yang ketat menemukan bahwa 38 persen dari peserta kekurangan vitamin B12. Kekurangan nutrisi ini dikaitkan dengan berbagai masalah, termasuk penyakit kuning, sariawan, masalah penglihatan, depresi dan perubahan suasana hati lainnya.

Studi yang sama juga menemukan bahwa pola makan vegan mentah yang ketat meningkatkan kadar homosistein (asam amino yang dipecah oleh vitamin B12) karena kekurangan B12. Ini menjadi perhatian karena peningkatan kadar homosistein berpotensi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.

3. Membuat menstruasi tidak teratur

Jika tidak direncanakan dengan benar, diet makanan mentah dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak disengaja jika tidak mengonsumsi jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh. Hal ini terutama mengkhawatirkan bagi wanita muda.

Para peneliti telah menemukan bahwa 30 persen wanita di bawah 45 tahun yang mengikuti diet makanan mentah selama lebih dari tiga tahun mengalami amenore parsial (tidak menstruasi). Ini kemungkinan karena penurunan berat badan yang disebabkan oleh pola makan vegan mentah. Amenore dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk infertilitas, serta berkurangnya kepadatan mineral tulang dan osteoporosis.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa wanita muda yang mengonsumsi 22-42 persen kalori lebih sedikit dari yang dibutuhkan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami penekanan fungsi reproduksi.

Diet nabati memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tapi diet makanan mentah berpotensi memiliki risiko yang lebih besar jika tidak diikuti dengan hati-hati. Jika berencana untuk melakukan diet makanan mentah, rencanakan dengan hati-hati untuk memastikan mengonsumsi semua nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan yang optimal. Diet ini juga tidak direkomendasikan untuk jangka waktu yang lama karena banyak risiko yang mungkin ditimbulkannya.

TIMES OF INDIA | THE CONVERSATION

Baca juga: Ingin Diet Makanan Mentah, Simak Dulu Saran Ahli

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

7 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

19 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

30 hari lalu

Semangat Jalani Puasa, Jangan Lupa Penuhi Nutrisi dan Hidrasi di Bulan Ramadan

Kebutuhan protein hewani untuk penuhi nutrisi keluarga sangat penting. Penuhi nutrisi dan konsumsi air cukup untuk cegah dehidrasi di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

33 hari lalu

Pentingnya Pemenuhan Nutrisi Keluarga Selama Puasa

Nutrisi dengan gizi seimbang tidak hanya dibutuhkan anak kecil. Namun seluruh keluarga membutuhkan nutrisi seimbang di Bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

36 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

40 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

41 hari lalu

7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.

Baca Selengkapnya

10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

43 hari lalu

10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

Wisatawan yang menjalani atau ingin mencoba pola makan vegan tidak akan kesulitan menemukan restoran yang ramah vegan saat bepergian

Baca Selengkapnya

Perbedaan Kelapa Muda dengan Kelapa Hijau yang Perlu Diketahui

49 hari lalu

Perbedaan Kelapa Muda dengan Kelapa Hijau yang Perlu Diketahui

Pedagang atau penjual umumnya menawarkan dua jenis kelapa, yakni kelapa hijau atau kelapa muda. Apa perbedaan di antara keduanya?

Baca Selengkapnya