Bagaimana Benzena dalam Sampo Kering dan Deodoran Bisa Menyebabkan Ruam dan Kanker?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 2 November 2022 16:00 WIB

Ilustrasi wanita menyisir rambut. Freepik.com/Nensuria

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumah produk sampo kering, kondisioner rambut aerosol, deodoran, dan tabir surya ditarik dari pasaran karena kandungan zat berbahaya benzena. Zat ini disebut dapat menyebabkan ruam kulit bahkan kanker.

Anup Dhir, konsultan senior ahli bedah kosmetik di India yang juga mantan ketua Asosiasi Ahli Bedah Plastik Estetika India, mengatakan bahwa produk kecantikan memiliki banyak bahan kimia berbahaya. Sampo kering mengandung benzena, sehingga ada peningkatan risiko kanker. "Benzena dapat menyebabkan leukemia, kanker darah sumsum tulang dan kelainan darah, yang dapat mengancam jiwa. Sampo kering aerosol dan produk kecantikan aerosol lainnya seperti tabir surya dan deodoran memiliki kadar benzena yang tinggi," kata dia, seperti dikutip Indian Express, Rabu, 2 Oktober 2022.

Benzena merupakan salah satu bahan kimia yang sering digunakan dalam pembuatan plastik, resin, nilon dan serat sintetis, karet, pewarna dan deterjen. Bahan ini merupakan propelan umum dalam kaleng semprot.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang berbasis di AS, paparan benzena tingkat tinggi secara teratur dapat menyebabkan kanker seperti leukemia. Menurut CDC, itu dapat memperlambat produksi sel darah merah di sumsum tulang, yang menyebabkan anemia, dan membahayakan sistem kekebalan tubuh dengan mengubah tingkat antibodi. Biasanya, mereka yang telah terkontaminasi dengan benzena tingkat tinggi mudah mengantuk, pusing dan bingung, sakit kepala, mual, detak jantung tidak teratur dan tremor.

Paparan benzena yang tinggi juga bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur pada wanita, tapi CDC mengatakan belum diketahui apakah paparan tersebut mempengaruhi perkembangan janin pada wanita hamil atau kesuburan pada pria. Paparan dapat terjadi melalui kulit, secara oral atau melalui inhalasi.

Menurut Deepti Rana, konsultan senior d ermatologi di India, benzena dikenal sebagai karsinogen manusia. "Ketika menyangkut sampo kering, yang mengandung jejaknya, atau parfum semprot, paparannya terutama melalui inhalasi dan pori-pori kulit.”

Meskipun kerusakan pada jaringan internal berlangsung lama, ia telah melihat pasiennya melaporkan infeksi sekunder, yang bermanifestasi sebagai ruam gatal di kulit kepala setelah menggunakan sampo kering. “Saya telah menemukan beberapa kasus dermatitis kontak. Penggunaan jangka panjang dari roll-on di bawah lengan menyebabkan ruam dan pigmentasi juga. Padahal, tidak diketahui banyak orang, sampo kering tidak benar-benar membersihkan rambut sama sekali tetapi hanya menghilangkan minyak di permukaan. Jadi, akumulasi kotoran lebih merusak folikel rambut, menyumbatnya dan menyebabkan bercak berkerak,” Rana menambahkan.

Advertising
Advertising

Lalu, apakah paparan berbahaya dari produk semprot bisa dihindari? Sejumlah ahli menyarankan untuk menghindari sampo kering, terutama yang dijual bebas yang tidak diberi label secara klinis. "Dan saya telah melihat pasien sangat sering menggunakannya, setiap dua sampai tiga hari. Orang dapat berargumen bahwa itu dapat digunakan dalam keadaan yang benar-benar luar biasa, tetapi saya bahkan tidak akan merekomendasikannya. Apa masalahnya dengan metode cuci dan mengeringkan dibandingkan dengan bahaya kesehatan? Keramas dengan cara tradisional akan selalu yang paling aman dan terbaik,” katanya.

Rana menetapkan beberapa aturan untuk menggunakan deodoran dan semprotan tubuh. “Sampai ada alternatif yang ideal, semprotkan ke pakaian sebelum memakainya. Keringkan di udara, balikkan sekali atau dua kali sampai alkohol mengering. Jika memiliki masalah bau badan, maka gunakan bedak antijamur. Semprotkan juga pakaian di luar atau di dekat jendela agar aerosol dapat menyebar ke atmosfer dan tidak mencemari udara dalam ruangan,” katanya.

Baca juga: Efek Samping Paparan Benzena yang Terdapat dalam Dry Shampoo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.



Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

6 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

8 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

9 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

11 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

15 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

16 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

16 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

18 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

21 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya