Pelurus Rambut Kimia Dikaitkan dengan Peningkatan Risiko Kanker Rahim

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 19 Oktober 2022 22:07 WIB

Ilustrasi wanita mencatok rambut. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menggunakan produk pelurus rambut dengan bahan kimia dapat meningkatkan risiko terkena kanker rahim, kanker paling umum yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita di Amerika Serikat. Perempuan kulit hitam kemungkinan paling berisiko, menurut sebuah penelitian National Institutes of Health (NIH) baru-baru ini.

Penelitian NIH ini merupakan bagian dari 50.000 populasi Sister Study, yang meneliti faktor risiko kanker payudara dan masalah kesehatan lainnya. Lebih dari 34.000 wanita usia 35-74 berpartisipasi dalam penelitian selama hampir 11 tahun, selama waktu itu ada 378 diagnosis kanker rahim, menurut NIH.

Penelitian sebelumnya menemukan penggunaan pewarna rambut permanen dan pelurus kimia dapat meningkatkan risiko kanker ovarium dan payudara.

“Produk rambut adalah sumber potensial paparan bahan kimia, termasuk pengganggu endokrin yang memengaruhi sistem hormonal normal kita serta potensi karsinogen,” kata pemimpin peneliti Alexandra White kepada USA TODAY. White bekerja dengan kelompok NIH Environment and Cancer Epidemiology.

Perempuan yang dilaporkan menggunakan produk pelurus rambut lebih dari empat kali dalam setahun lebih mungkin terkena kanker rahim daripada orang yang tidak menggunakan produk tersebut, menurut penelitian.

Advertising
Advertising

Para peneliti memperkirakan 1,64 persen wanita yang tidak pernah menggunakan produk pelurus rambut kemungkinan mengidap kanker rahim pada usia 70 tahun, tetapi risikonya lebih besar, 4,05 persen untuk mereka yang sering menggunakan produk tersebut.

Kasus kanker rahim pada wanita kulit hitam meningkat di AS secara keseluruhan, menurut sebuah studi Mei dari NIH.

Studi tersebut tidak menunjukkan bahwa penggunaan pelurus rambut dan tingkat kanker rahim berbeda menurut ras, kata White, juga tidak menemukan bahwa wanita kulit hitam lebih rentan terhadap bahan kimia ini.

"Bukannya bahan kimia tersebut memberikan risiko yang lebih tinggi pada wanita kulit hitam, hanya saja kita tahu wanita kulit hitam lebih cenderung menggunakan produk ini, menggunakannya lebih sering dan memulai pada usia lebih dini," kata White. Sekitar 60 persen orang dalam penelitian yang melaporkan menggunakan produk pelurus rambut pada tahun lalu adalah wanita kulit hitam.

"Benar-benar beban paparan ini lebih berat pada populasi ini," kata White, menunjuk pada tekanan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan sebagai alasan wanita kulit hitam lebih sering menggunakan pelurus.

"Saya menyadari bahwa untuk beberapa wanita, berhenti menggunakan produk pelurus rambut ini benar-benar bukan pilihan."

Wanita kulit hitam juga menghadapi peningkatan risiko kanker payudara, fibroid rahim, diabetes, dan penyakit lainnya, kata dokter Jessica Shepherd, kepala petugas medis yang juga seorang Obgyn di Verywell Health. Tapi ini tidak terlalu mengejutkan. produk gaya hidup mungkin jadi faktor, tapi banyak dari mereka tidak memilikiasuransi kesehatan dan bias dalam perawatan kesehatan. Masalah sistemik ini cukup berperan.

Hampir 66.000 kasus kanker rahim telah dilaporkan tahun ini di AS, dan kanker tersebut merupakan sekitar 3 persen dari semua kasus kanker baru, menurut NIH.

Kanker payudara, rahim dan ovarium diketahui memiliki penyebab hormonal yang kuat, kata White. "Jenis kanker tersebut dipengaruhi oleh sistem endokrin, jadi masuk akal jika (jika) kita melihat hubungan ini dengan payudara dan ovarium, kita mungkin juga rahim," kata White.

Penelitian ini tidak menyebut rincian tentang produk atau bahan tertentu yang digunakan wanita, tapi para peneliti menunjukkan bahan kimia seperti formaldehida dan paraben dapat berkontribusi pada risiko lebih tinggi terhadap kanker rahim.

Baca juga: Mau Rambut Lurus dengan Cara Alami? Lakukan 4 Tips Ini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

3 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

3 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

11 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

19 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

25 hari lalu

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

25 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

32 hari lalu

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

32 hari lalu

Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.

Baca Selengkapnya

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

33 hari lalu

Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

33 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya