3 Langkah Mudah Mengelola Stres : Atur Napas, Buat Jurnal, dan Tetap Positif

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 27 September 2022 17:31 WIB

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Stres telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kebanyakan orang. Banyak orang tidak menyadarinya dan menganggapnya hal normal. Namun, penting untuk dicatat bahwa stres dapat berdampak parah pada kesehatan mental dan fisik.

“Ketika tingkat stres selalu tinggi dalam waktu lama, itu dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental,” kata Ritika Aggarwal Mehta, konsultan psikolog, Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Jaslok kepada indianexpress.com.

Karena itu, setiap orang perlu mengelola stres dan kecemasan agar tetap terkendali. Pakar kesehatan pencernaan dan praktisi Ayurveda Dimple Jangda mengarakan, sesuatu hal sederhana yang bikin stres, seperti kemacetan dan deadline, dapat memicu saraf simpatik. "Mode pertarungan atau pelarian diaktifkan, sehingga memengaruhi pencernaan, tidur, dan metabolisme," tulis Dimple Jangda dalam unggahannya di Instagram.

Untuk mengelola stres secara efektif dan menghindari pengaktifan sistem saraf simpatik, ia membagikan tiga aturan sederhana yang dapat ikuti setiap orang.

1. Atur napas

Setiap kali merasa stres, Jangda menyarankan mengambil napas dalam sebanyak tujuh kali melalui hidung. "Rasakan sensasi udara yang masuk dan keluar dari saluran hidung. Alami sedalam yang Anda bisa," katanya.

Dia menambahkan bahwa metode ini memungkinkan tubuh memiliki waktu yang cukup untuk mengatur ulang sistem dan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang mendorong istirahat dan mencerna respons. Ini juga melemaskan neuron, dan tujuh napas itu menciptakan ruang meditasi kosong di pikiran yang mengarah pada kejernihan dan kedamaian.

2. Buat jurnal

Ketika seseorang memikirkan sesuatu berulang terus-menerus, hal itu tidak akan terpecahkan. Sebaliknya, itu memperburuk keadaan karena melemahkan koordinasi dan konsentrasi. “Sebaliknya, unduh semua pemikiran dalam sebuah buku, dengan sangat rinci. Ketika melakukan itu, server (otak) menghela nafas lega bahwa 'oh dia telah menuliskannya, sekarang saya tidak perlu khawatir untuk mengingatnya'. Setelah mengunduh, otak secara efisien beralih ke pemikiran berikutnya. Lanjutkan latihan ini sampai mencapai keadaan nol tanpa fluktuasi dalam pikiran Anda,” katanya, menyoroti pentingnya membuat jurnal.

Advertising
Advertising

3. Pikiran positif

Penting untuk tidak membiarkan diri menyelesaikan pikiran negatif. “Sel-sel di tubuh dan alam semesta mendengarkan. Setiap kali memiliki pikiran negatif, ucapkan 'batalkan batalkan batalkan' tiga kali dengan keras dan buang pikiran itu. Juga, gantilah dengan kalimat konstruktif positif. Misalnya, alih-alih mengatakan 'Saya tidak ingin terlambat' yang bikin stres, katakan pada diri sendiri 'Saya harap bisa tepat waktu dengan nyaman'.”

INDIAN EXPRESS

Baca juga: Cara Menghilangkan Stres Akibat Cinta, Hindari Toxic Relationship

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

12 jam lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

1 hari lalu

Inilah Kondisi Kesehatan yang Bisa Menyebabkan Kesemutan Berkelanjutan

Kesemutan yang kronis mungkin merupakan tanda kerusakan saraf.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

3 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

3 hari lalu

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

13 hari lalu

Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

Aktor Haykal Kamil berpesan kepada Timnas U-23 untuk menjaga mental mereka menjelang pertandingan Piala Asia U-23 2024 antara Timnas Indonesia vs Irak

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

14 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

14 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

15 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

16 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

16 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya