4 Penyebab Warna Kuku Kuning Menurut Ahli Kulit

Reporter

Terjemahan

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 10 September 2022 10:19 WIB

Ilustrasi perawatan kuku (meni-pedi). shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Selain wajah dan tubuh, kuku kita juga memerlukan perawatan agar terjaga kebersihannya. Beberapa orang rutin melakukan perawatan kuku untuk mempercantik penampilan secara keseluruhan.

Kuku yang rapuh atau bahkan warnanya berubah dapat merusak penampilan. Sebab itu penting untuk mengetahui penyebab kuku menjadi kuning sebelum menentukan perawatan yang tepat. Berikut ini dokter kulit Shereene Idriss, memaparkan penyebab kuku menjadi kuning dan cara mengatasinya.

1. Memakai banyak cat kuku berwarna gelap

“Berbeda dengan anggapan konvensional bahwa kuku yang sehat itu keras dan kukuh, kenyataannya kuku ternyata cukup keropos,” kata Dr. Idriss, seperti dilansir dari laman Women's Health. Jadi ketika cat kuku, terutama warna yang lebih gelap, dioleskan ke kuku, pigmennya bisa diserap. "Oksida besi dalam poles tersebut menjadi teroksidasi dan menghasilkan warna seperti karat kuning sementara yang pada akhirnya akan hilang," katanya.

Untungnya, itu tidak permanen. Untuk menghindari pewarnaan di kemudian hari, "Gunakan base coat bening sebelum menggunakan cat kuku berpigmen tinggi," kata Dr. Idriss. "Juga, jika Anda terganggu oleh noda kuning, lepaskan cat kuku Anda setelah sekitar satu minggu, dan berani tanpa cat kuku sesekali."

2. Jamur

Jika Anda cenderung menggunakan kamar mandi umum, seperti yang ada di gym, misalnya, dan biasanya tidak memakai sepatu mandi, Anda memiliki peluang lebih besar untuk terkena infeksi jamur pada kuku dan jari kaki Anda.

Advertising
Advertising

"Pasti ada jamur di antara kita, terutama saat berjalan tanpa alas kaki di ruang ganti," kata Dr. Idriss. "Kaki atlet adalah suatu hal, dan tidak mengherankan jika namanya benar. Jamur dan bakteri dapat menyebabkan kuku menjadi kuning-hijau dan akhirnya menjadi rapuh seperti kapur." Jika Anda merasa telah mendapatkan sesuatu dari ruang ganti, Dr. Idriss merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit Anda, karena perawatan dapat bervariasi tergantung pada sumber perubahan warna.

3. Perokok atau kekurangan vitamin

“Meskipun alasan pastinya tidak diketahui, kuku kuning biasanya terlihat pada mereka yang menderita penyakit paru-paru kronis atau fungsi hati yang buruk, dan perokok jangka panjang (karena kuku bersentuhan dengan asap tembakau),” kata Dr. Idriss. Kekurangan vitamin tertentu seperti B-12 dan seng juga dapat menyebabkan perubahan warna kuku dari waktu ke waktu.

4. Anggota keluarga juga memiliki kuku kuning

“Ini sangat jarang dan dikenal sebagai 'sindrom kuku kuning,' kata Dr. Idriss tentang kondisi keturunan. "Ini dimulai pada usia paruh baya, dan dikaitkan dengan kuku kuning pada kedua tangan dan kaki, pembengkakan di kaki, dan tanda-tanda pernapasan seperti kesulitan bernapas kronis. Jika ini memengaruhi Anda atau seseorang yang Anda kenal, obati masalah paru-paru dan kaki yang mendasarinya. Pembengkakan sangat penting untuk kesehatan Anda. Kuku Anda mungkin atau mungkin tidak kembali normal karena perubahan tersebut disebabkan oleh mutasi genetik.

Baca juga: Cara Membentuk Kuku Oval dan Merawatnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

6 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

8 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

9 Sayuran Paling Mahal di Dunia, Berapa Harganya?

10 hari lalu

9 Sayuran Paling Mahal di Dunia, Berapa Harganya?

Berikut ini deretan sayuran paling mahal di dunia, salah satunya akar wasabi yang umum ditemukan di di restoran sushi.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

16 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

8 Tips Merawat Kucing Anggora

17 hari lalu

8 Tips Merawat Kucing Anggora

Kucing anggora memerlukan perhatian khusus dalam hal perawatan bulu dan kebersihan.

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

22 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

23 hari lalu

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

27 hari lalu

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?

Baca Selengkapnya