Risiko Cacar Monyet pada Anak-anak Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 23 Agustus 2022 22:00 WIB

Ilustrasi Virus Monkeypox atau Cacar Monyet. newscientist.com

TEMPO.CO, Jakarta - Cacar monyet atau monkeypox, yang disebabkan oleh virus monkeypox, adalah penyakit zoonosis dan sifatnya sangat menular. Sifat penularan virus membuatnya sangat penting untuk mengawasi mereka yang berisiko. Terutama pada lansia, mereka yang kekebalannya terganggu dan anak-anak yang rentan terhadap infeksi.

Mengenai tingkat keparahan infeksi pada anak-anak, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan, kasus parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan sifat komplikasi." Ini juga memberikan data tentang rasio fatalitas kasus. Rasio fatalitas kasus cacar monyet secara historis berkisar antara 0 hingga 11 persen pada populasi umum dan lebih tinggi di antara anak-anak. Belakangan ini, rasio kematian kasus sekitar 3– 6 persen.

Bukan hanya WHO, beberapa lembaga kesehatan telah memperingatkan komplikasi cacar monyet dan tingkat keparahannya pada anak-anak. Di Amerika Serikat, di mana infeksi lebih banyak terjadi, juga banyak menyerang anak-anak akhir-akhir ini. Sesuai laporan yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Child and Adolescent Health: "Dibandingkan dengan orang dewasa yang sehat, komplikasi lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang-orang dengan gangguan kekebalan, dengan peningkatan risiko superinfeksi bakteri, sepsis, keratitis, komplikasi pernapasan karena abses faring. dan pneumonia, atau ensefalitis."

Gejala infeksi cacar monyet

Gejala awal infeksi monkeypox mirip dengan flu. Gejala umum yang harus diwaspadai pada anak-anak adalah: demam, sakit kepala hebat, (pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, rasa lesu, dan ruam. Dalam 1-3 hari demam, ruam dapat terlihat pada pasien, jika itu adalah infeksi cacar monyet. Ruam dapat terlihat pada selaput lendir mulut, telapak tangan, telapak kaki dan juga pada alat kelamin.

Ruam berkembang secara berurutan dari makula (lesi dengan dasar datar) menjadi papula (lesi keras yang sedikit terangkat), vesikel (lesi berisi cairan bening), pustula (lesi berisi cairan kekuningan), dan krusta yang mengering dan rontok. Jumlah lesi bervariasi dari beberapa hingga beberapa ribu. Dalam kasus yang parah, lesi dapat menyatu sampai sebagian besar kulit terkelupas.

Advertising
Advertising

Cacar monyet ditularkan ketika seseorang bersentuhan dengan ruam, koreng, atau cairan tubuh orang lain. Tentang penyebaran massal cacar monyet di sekolah, para ahli tidak setuju. Menurut pakar kesehatan, Dr. Dean Sidelinger, cacar monyet bukan COVID-19. "Virus ini tidak mudah menyebar kecuali Anda melakukan kontak kulit-ke-kulit yang berkepanjangan, dekat, dengan orang yang terinfeks," ujarnya, seperti dilansir dari laman Times of India. Dalam sebuah interaksi dengan sebuah jurnal dia mengatakan bahwa risiko penyebaran cacar monyet di sekolah rendah karena individu perlu melakukan kontak langsung dengan ruam dan cairan tubuh untuk tertular infeksi.

Untuk menjaga anak Anda aman dari infeksi cacar monyet, jagalah tempat-tempat yang sering dikunjungi anak. Jangan biarkan tempat yang biasa diakses dalam keadaan tidak bersih. Jika ada pasien cacar monyet di lingkungan sekitar atau bahkan di rumah, ajari anak Anda untuk menjaga jarak fisik dan tutup mulut dan hidung. Ajari anak Anda untuk membersihkan tangan secara teratur sehingga risiko terkena virus melalui mulut dapat diminimalkan.

Meskipun ini mungkin terdengar membingungkan, praktik kebersihan sebenarnya dapat menjauhkan segala jenis infeksi. Dalam dua tahun pandemi ini, yang banyak orang lakukan hanyalah menjaga kebersihan diri, menjaga kebersihan tangan, menghindari menyentuh permukaan yang terbuka, menghindari pergi ke tempat-tempat ramai, tetap berada di dalam rumah bila memungkinkan dan menjaga yang rentan tetap aman dan terlindungi.

Langkah-langkah ini dapat membuat Anda dan anggota keluarga Anda aman dari cacar monyet juga. Yang Anda butuhkan adalah tetap terinformasi dengan baik dan diperbarui tentang gejala infeksi.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Terjangkit Cacar Monyet, Menurut Pakar Penyakit Menular

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

14 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

14 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

1 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

2 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

4 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli Popok Bayi

3 hari lalu

4 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli Popok Bayi

Popok bayi merupakan starter pack penting untuk bayi yang mempengaruhi kenyamanannya dalam bergerak, beraktivitas, hingga saat tidur lelap.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

4 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Merawat Kulkas agar Awet

7 hari lalu

5 Tips Merawat Kulkas agar Awet

Berikut tips yang bisa dilakukan agar kulkas Anda di rumah awet.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

8 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

9 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya