Cegah Kanker Serviks, Ini Usia yang Disarankan Melakukan Vaksinasi HPV

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 16 Juli 2022 14:15 WIB

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker serviks merupakan jenis tumor kedua paling banyak dialami perempuan di Indonesia setelah kanker payudara.

Niti Raizada, Direktur – Onkologi Medis dan Hemato-Onkologi, Rumah Sakit Fortis, Bangalore, India, mengatakan bahwa kanker ini disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). "Infeksi terjadi sangat awal dalam kehidupan – ketika anak mulai mendapatkan kematangan reproduksi. Jika vaksin HPV diberikan, itu memberikan perlindungan terhadap infeksi," kata dia, dikutip dari Indian Express.

Karena infeksi sering terjadi saat anak mulai memasuki masa kematangan reproduksi maka vaksinasi HPV pun sebaiknya dilakukan di usia tersebut.

Sandeep Nayak P, Direktur Department of Surgical Oncology and Robotic and Laparoscopic Surgery, Fortis Hospitals, Bengaluru, India, mengatakan, usia terbaik untuk mendapatkan vaksin HPV adalah 11-12 tahun, baik untuk anak laki-laki maupun perempuan. Vaksinasi dapat dilakukan hingga usia 26 tahun. "Namun, di atas usia tersebut (hingga 46 tahun), manfaatnya minimal dan hanya diberikan dalam kondisi tertentu. Saya pribadi akan menyarankannya untuk remaja saja," kata dia.

Raizada menambahkan, vaksinasi memang memberikan perlindungan juga pada usia yang lebih tua, tetapi efektivitasnya jauh lebih sedikit. "Idealnya, usia untuk vaksinasi HPV adalah 9 hingga 25 tahun. Setelah itu, itu opsional.”

Shweta Goswami, Ginekolog dan ahli IVF di India, menjelaskan perbedaan kemanjuran vaksin berdasarkan usia. “Jika vaksin diambil antara 9 hingga 14 tahun, itu 90 persen efektif dalam mencegah infeksi HPV 16 dan 18. Kemanjuran untuk mencegah infeksi HPV turun menjadi sekitar 60 hingga 70 persen jika vaksin diambil pada usia yang lebih tua, katakanlah setelah 25 tahun," kata dia.

Hal ini terutama karena vaksin bekerja paling baik ketika orang tersebut belum terpapar HPV. “Karena kebanyakan orang yang aktif secara seksual terpapar HPV, manfaatnya terbatas. Vaksin HPV tidak menghilangkan infeksi HPV jika sudah ada; itu hanya membantu mencegahnya. Untuk alasan ini, penting agar vaksin diberikan pada usia yang lebih muda," Nayak berbagi.

Advertising
Advertising

Goswami setuju dan berkata bahwa vaksin bekerja lebih baik ketika tidak ada paparan seksual. Jadi, jika vaksinasi dilakukan antara 9 hingga 14 tahun, kemungkinan terkena infeksi virus HPV atau kanker serviks akan jauh lebih kecil. Oleh karena itu, vaksin menawarkan perlindungan yang lebih tinggi terhadap infeksi atau virus HPV. "Jika perempuan mengambil vaksin pada usia yang lebih tua, maka ada kemungkinan dia telah terkena infeksi atau virus HPV, dalam kasus seperti itu, efektivitas vaksin turun ke tingkat tertentu.”

Baca juga: Selain Keputihan Tak Wajar, Ini Gejala Lain Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

12 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya