Kenali Tanda Awal Burnout dan Cara Menghadapinya

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 13 Juli 2022 21:01 WIB

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang mengalami burnout atau kelelahan fisik, mental dan emosional yang dipicu pekerjaan secara berbeda: Beberapa orang mungkin mundur dari tanggung jawab, sementara yang lain mungkin mengalami serangan iritabilitas yang intens. Tetapi aman untuk mengatakan bahwa jika diberi pilihan, Anda dapat memilih untuk menghindari keadaan emosional yang tidak nyaman ini.

Menghindari burnout sepenuhnya terdengar seperti tugas yang berat, tapi Anda bisa lebih siap menghadapinya. "Tanda-tanda peringatan dini benar-benar kunci burnout," kata penulis laris Wall Street Journal, Mollie West Duffy. Untuk mengatasi burnout sebelum mencapai titik kelelahan dan terlalu sering kewalahan, perhatikan pemicu yang lebih kecil. Secara khusus, perhatikan kapan semua hal dan semua orang merasa menjengkelkan.

Jika Anda merasa takut dengan aktivitas yang sebelumnya Anda nikmati (atau setidaknya sebelumnya tidak Anda benci), Anda mungkin sedang mengalami burnout. Apakah pergi ke toko kelontong terasa seperti tugas utama? Apakah teman terdekat Anda mengganggu Anda, bahkan jika Anda tidak dapat menjelaskan alasannya? Ketika tugas lain dilemparkan ke daftar harian Anda, apakah itu secara otomatis membuat Anda merasa kewalahan? Anda mungkin mengalami burnout.

Saat Anda melangkah lebih jauh di sepanjang jalan ini, Duffy mencatat bahwa banyak orang diam-diam menginginkan alasan nyata untuk memperlambat, alih-alih meluangkan waktu yang mereka butuhkan untuk diri mereka sendiri. Dia sering mendengar: "Saya benar-benar ingin masuk angin sekarang dan dipaksa untuk menutup diri." Pada titik ini, Anda mengalami burnout. "Itu bukan ruang mental yang bagus dan sehat," kata Duffy.

Jika salah satu hal di atas terasa familier, Anda mungkin sedang menuju kondisi burnout. Ketika Anda melihat tanda-tanda peringatan ini, mungkin sudah saatnya untuk mundur selangkah, luangkan waktu satu atau dua hari untuk diri sendiri jika Anda bisa, dan pertimbangkan untuk melihat gaya hidup Anda saat ini dari perspektif yang berbeda.

Advertising
Advertising

“Apa yang harus saya lakukan dalam hal merestrukturisasi hidup saya untuk mendapatkan lebih banyak waktu henti atau mendapatkan lebih banyak dukungan?’” ujar Duffy. "Itu bisa menjadi sesuatu yang Anda tulis di jurnal Anda, diskusikan dengan teman dekat atau anggota keluarga, atau renungkan sendiri tentang perjalanan harian Anda berikutnya."

Yang penting, di sini, adalah mengenali tanda-tanda awal burnout dan mengatasi apa yang dapat Anda ubah untuk memberi diri Anda lebih banyak istirahat dan dukungan, sehingga tidak mengalamu kondisi kelelahan yang intens. Sebaiknya luangkan satu atau dua hari untuk memprioritaskan kesehatan mental Anda, terutama jika itu akan membantu mengurangi burnout yang lebih besar di kemudian hari yang dapat mengakibatkan penarikan penuh dari tanggung jawab.

Burnout adalah trik untuk memecahkannya, tetapi dengan mengenali beberapa tanda awal, Anda dapat mengatasi perasaan itu sebelum mencapai titik tidak bisa kembali. Jika Anda melihat peningkatan iritabilitas, reaktivitas, atau merasa mudah kewalahan dalam kehidupan sehari-hari Anda, ini tanda awal burnout. Luangkan waktu untuk mengakui perasaan ini, memprioritaskan istirahat, dan mungkin memasukkan lebih banyak waktu senggang ke dalam gaya hidup harian Anda di masa depan.

MIND BODY GREEN

Baca juga: Ketahui 3 Jenis Burnout yang Tidak Berhubungan dengan Pekerjaan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

2 hari lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

3 hari lalu

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

3 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

5 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

5 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

5 hari lalu

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

6 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

8 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

12 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya