Naik-Turun Pamor Kebaya dari Masa ke Masa

Sabtu, 2 Juli 2022 10:29 WIB

Ilustrasi busana kebaya. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) dan Pertiwi Indonesia mendukung pendaftaran kebaya sebagai warian budaya tak benda asal Indonesia ke UNESCO. Usul ini diisampaikan pada acara jalan santai dengan mengenakan kebaya di hari bebas kendaraan bermotor di Jalan Sudirman, Jakarta, pada Ahad, 19 Juni 2022.

Sebelumnya telah ada Kongres Berkebaya Nasional yang diadakan PBI pada 5 dan 6 April 2021. Kongres mengusulkan penetapan Hari Kebaya Nasional dan mendaftarkan kebaya ke lembaga PBB itu.

Ketua Umum PBI Rahmi Hidayati mengatakan proses pendaftaran usulan agar kebaya menjadi warisan budaya tak benda asal Indonesia ke UNESCO butuh dukungan semua pihak. “Saya senang kaum muda sekarang senang berkebaya,” kata dia seperti dikutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kemdikbud.go.id.

Menurut Konvensi Unesco, warisan budaya tak benda merupakan segala bentuk kebudayaan yang diakui masyarakat saat ini termasuk sebagai bagian dari budaya mereka sendiri. Selain itu, warisan budaya tak benda dapat diwariskan dari generasi ke generasi untuk memberikan rasa identitas yang berkelanjutan.

Kebaya adalah busana tradisional yang umumnya terbuat dari kain ringan seperti brokat, katun, atau renda. Kebaya juga sering dihiasi dengan bordiran untuk variasi. Biasanya kebaya dipasangkan dengan kain panjang atau sarung.

Advertising
Advertising

Sejarah Kebaya

Jurnal berjudul Kebaya Kontemporer Sebagai Pengikat Antara Tradisi dan Gaya Hidup Masa Kini menulis bahwa asal-usul kebaya tidak luput dari pengaruh tiga bangsa besar, yaitu Arab, Tiongkok, dan Portugis.

Sejarawan Dennys Lombard mencatat bahwa kebaya dalam bahasa Arab adalah habaya penunjuk busana labuh yang memiliki belahan di bagian depan. Kata abaya dari bahasa Arab menandakan kain tunik panjang khas.

Sejarah kebaya melalui Bahasa Portugis berasal ketika mereka mendarat di kawasan Asia Tenggara pada abad ke15 dan 16. Saat itu, bangsa Portugis menggunakan kata kebaya untuk menunjuk busana bagian atas atau blouse yang sering dikenakan oleh perempuan Indonesia.

Kebaya juga dipakai untuk acara formal oleh perempuan Eropa pada masa penjajahan Belanda. Pada masa itu, mereka hanya mengenakan tenunan mori dan sutera, serta dipasangkan dengan sarung dan kaus.

Pada abad 19, bukan hanya kalangan atas yang mengenakan kebaya, melainkan oleh semua kelas sosial. Kebaya sempat diwajibkan oleh pemerintah untuk perempuan Belanda yang berkunjung ke Hindia Belanda.

Kemunduran budaya mengenakan kebaya terjadi pada masa penjajahan Jepang. Mereka menyebut kebaya berhubungan dengan pribumi tahanan dan pekerja paksa perempuan.

Pamor kebaya naik kembali pascakemerdekaan. Kebaya disimbolkan sebagai bentuk perjuangan dan sifat nasionalisme perempuan Indonesia.

Saat ini, kebaya telah memiliki banyak model seperti kebaya encim, kebaya jawa, dan janggan. Beberapa perancang mode menjadikan kebaya sebagai sajian utama desain mereka. Salah satu di antaranya adalah desainer Anne Avantie.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Kampanye Kebaya Goes to Unesco: Kebaya Pakaian Sehari-hari Nenek Moyang



Berita terkait

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

3 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

19 hari lalu

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.

Baca Selengkapnya

Tren Baju Abaya: Ada Abaya Shimmer hingga Abaya Cupang dan Pocong

20 hari lalu

Tren Baju Abaya: Ada Abaya Shimmer hingga Abaya Cupang dan Pocong

Menjadi saingan gamis shimmer, terdapat tren baju Lebaran yang ramai di media sosial dengan bentuk unik berupa abaya cupang dan pocong. Seperti apa?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

40 hari lalu

Mengenal Kampung Keling di Sumatera Barat dan Masjid Muhammadan

Masjid Muhammadan didirikan oleh komunitas muslim Tamil India pada abad ke 19.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Gabriel Attal Perdana Menteri Prancis Baru Pilihan Emmanuel Macron

11 Januari 2024

5 Hal tentang Gabriel Attal Perdana Menteri Prancis Baru Pilihan Emmanuel Macron

Presiden Emmanuel Macron menunjuk Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri Prancis

Baca Selengkapnya

Macron Pilih Gabriel Attal sebagai PM untuk Bendung Popularitas Oposisi

10 Januari 2024

Macron Pilih Gabriel Attal sebagai PM untuk Bendung Popularitas Oposisi

Dengan menunjuk Gabriel Attal sebagai PM, Macron ingin mengalahkan sayap kanan yang unggul dalam jajak pendapat karena juru kampanye muda mereka.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Pesa'an Busana Tradisional Madura yang Dipakai Mahfud MD Saat Debat Capres 2024

24 Desember 2023

Asal Usul Pesa'an Busana Tradisional Madura yang Dipakai Mahfud MD Saat Debat Capres 2024

Pakaian tradisional Madura yang dikenakan Mahfud MD memiliki simbol perjuangan dan ketaatan pada agama.

Baca Selengkapnya

Buka Puasa Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

9 Desember 2023

Buka Puasa Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Permohonan buka puasa sebagai warisan budaya tak benda UNESCO dilakukan negara Iran, Azerbaijan dan Uzbekistan

Baca Selengkapnya

4 Ekspedisi Wisata dengan Kapal Pinisi di Indonesia

7 Desember 2023

4 Ekspedisi Wisata dengan Kapal Pinisi di Indonesia

Sejarah, makna penamaan, dan rekomendasi wisata kapal Pinisi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kebaya BCL Saat Akad Nikah Rancangan Didiet Maulana, Profil Penyiar yang Jadi Desainer

4 Desember 2023

Kebaya BCL Saat Akad Nikah Rancangan Didiet Maulana, Profil Penyiar yang Jadi Desainer

Saat akad nikah, BCL gunakan kebaya rancangan Didiet Maulana. Berikut profil penyiar Radio Oz Bandung yang beralih menjadi desainer ternama.

Baca Selengkapnya